MUTIARA HIKMAH, 4 Hal Penyebab Kerusakan Hati

25 Februari 2022, 06:03 WIB
ilustrasi makan bersama orang lain. Terlalu banyak makan juga bisa merusak hati. /VisionPics/Pixabay

JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH ini semoga bisa menjadi perenungan diri  atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan  memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.

Hati manusia juga bisa rusak laksana penyakit yang menyerang.

Berikut  4 hal yang menyebabkan rusaknya hati menurut para ulama. 
1.Banyak Bicara
Nabi Muhammad mengatakan, “Siapa saja yang banyak bicaranya,  maka banyak kesalahannya. Siapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit wara’-nya. Siapa saja yang sedikit wara-nya, maka mati hatinya. Siapa saja yang mati hatinya, maka Allah haramkan surga untuknya.” 

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Ternyata Hati itu Punya Banyak Lapisan, Ini Penjelasannya

Banyak bicara yang dimaksud di sini adalah bicara tanpa makna atau sekadar omong kosong atau bualan saja.

Namun jika bicara dengan maksud baik dan memberi manfaat serta hikmah tentunya juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad sebagaimana dalam sebuah hadis,  “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik-baik atau diam,” ( HR Malik ).

2.Banyak makan apalagi makanan haram.
Selain banyak bicara, banyak makan juga ternyata bisa merusak atau meracuni hati. Apalagi yang dimakan adalah makanan yang haram.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Ujian untuk Bersihkan Dosa di Dunia

Alim ulama mengatakan, di antara perkara yang dibenci adalah penuhnya perut dengan perkara halal.

Artinya, kondisi perut yang penuh walaupun dengan yang halal pun sudah kurang baik, apalagi jika terisi makanan yang haram.

Salah satu larangan untuk memenuhi perut dipesankan oleh Luqman al-Hakim kepada putranya, “Wahai anakku, jika perutmu penuh, maka pikiranmu akan tidur, hikmah jadi tertutup, dan anggota tubuh akan lemah dibawa ibadah.”

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Upaya Mengoreksi Batin Melalui Ujian Hidup

Seorang ahli hikmah juga mengatakan, “Siapa saja yang banyak makannya, pasti banyak minumnya. Siapa saja yang banyak minumnya, pasti banyak tidurnya. Siapa saja yang banyak tidurnya, pasti banyak dagingnya (gemuk). Siapa saja yang banyak dagingnya, pasti keras hatinya. Siapa saja yang keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam kubangan dosa.”

Nabi Muhammad  mengatakan, perut bukanlah wadah yang siap diisi dengan apa saja yang menjadi keinginan kita.
Perut hanya bisa diisi secukupnya dan tidak boleh berlebihan karena perut mempunyai batas kemampuan.

Hal ini dijelaskan dalam hadits, “Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafas,” (HR Ahmad).

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Jadilah Pemaaf untuk Kelompok yang Dianggap Lemah Ini

3. Bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya.
Jika iman masih lemah, disarankan untuk tidak bergaul dengan orang yang buruk akhlaknya karena bisa jadi kita akan terpengaruh oleh akhlak buruk tersebut.

Lain halnya jika iman sudah kuat dan yakin tidak akan terpengaruh, dengan niat untuk memperbaiki akhlak orang tersebut, maka hal demikian tidaklah mengapa.

Nabi Muhammad dalam hadisnya  mengatakan, “Sesungguhnya engkau akan dikumpulkan bersama orang-orang yang engkau cintai.”

Baca Juga: Mutiara Hikmah, Apa Susahnya Menjadi Manusia Pemaaf

Jika kita mencintai orang-orang saleh, maka kelak kita akan dikumpulkan pula dengan orang-orang saleh. Begitu juga sebaliknya.

Luqman al-Hakim pernah berpesan kepada putranya, “Bergaullah dengan orang-orang saleh hamba Allah. Sebab, dari kebaikan -  kebaikan  mereka, engkau akan mendapatkan kebaikan. Boleh jadi, di akhir pergaulan dengan mereka, rahmat akan turun dan engkau mendapat rahmat itu bersama mereka. Wahai anakku, janganlah engkau bergaul dengan orang-orang buruk. Sebab, dengan bergaul dengan mereka, engkau tidak akan mendapat kebaikan. Boleh jadi di akhir pergaulan dengan mereka, siksaan turun kepada mereka dan engkau tertimpa siksaan itu bersama mereka.” (Ahmad ibn Hanbal, al-Zuhd, (Darul Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut], 1999, hal. 87).   

4.Banyak memandang.
Pangkal dari segala keburukan adalah banyak memandang.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Ayo Sedekah di Hari Jumat, Ini Kelebihannya

Walaupun tidak seluruhnya , tetapi pada umumnya berbagai keburukan dan kejahatan seperti perzinahan, perkosaan , pencurian , pembunuhan dan lain-lain, dimulai dari pandangan.

Pandangan pandangan buruk itu yang menyebabkan hati itu menjadi kotor.
Hati yg sudah kotor menimbulkan kemalasan, kesombongan , sikap keras kepala , susah menerima nasehat dan sifat sifat buruk lainnya.

Oleh karena itu menjaga pandangan sangatlah penting . Allah memerintahkan secara langsung di dalam Al - Qur'an .
Lihat Q.S 24 : 30, "Katakanlah kepada orang orang laki laki yang  beriman , hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya , yg demikian itu adalah lebih suci bagi mereka . Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Mengapa Harus Cemburu pada Rezeki Orang lain?

Perintah menjaga pandangan  juga untuk kaum wanita seperti dalam  Q.S. 24 ayat:31, "Katakanlah kepada wanita yg beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang  (biasa) nampak dari padanya".
***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler