JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang dimuat ini semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Dalam tafsir Al Jalalain disebutkan makna zikir 'Hasbunallah wani'mal wakiil' ialah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka dan Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar dalam segala urusan.
Syaikh As Sa’ad di dalam kitab tafsirnya memaparkan, maksud ‘hasbunallah‘ adalah Allah-lah yang mencukupi urusan mereka dan ni’mal wakiil’ adalah Allah-lah sebaik-baik tempat bersandar segala urusan hamba dan yang mendatangkan maslahat.
Baca Juga: Ini Tiga Kunci agar Sukses Jalani Kehidupan, Mutiara Hikmah Hari Ini
Sedangkan Syaikh Al Imam Al ‘Arif rahimahullah berkata dalam hadits di atas adalah isyarat dari Nabi Muhammad pada para sahabatnya agar mereka rujuk (kembali) pada Allah, bersandar pada-Nya, dan sadar bahwa tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Nya.
Kalimat “hasbunallah” adalah tanda seorang hamba benar-benar butuh pada Allah dan itu sudah amat pasti. Lalu tidak ada keselamatan kecuali dari dan dengan pertolongan Allah. Tidak ada tempat berlari kecuali pada Allah.
Allah berfirman, “Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” (QS. Adz Dzariyat: 50).
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Makna Mendalam dari Zikir Hasbunallah Wani'nal Wakiil
Pada ayat lainnya ditegaskan
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Al Qurtubhi rahimahullah menjelaskan pula tentang surat Ath Thalaq ayat 3 dengan mengatakan, “Barangsiapa yang menyandarkan dirinya kepada Allah, maka Allah akan memberi kecukupan pada urusannya.”
Nabi Muhammadbersabda,
“Barangsiapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya akan dipasrahkan padanya.” (HR. Tirmidzi no. 2072, hadits ini hasan kata Syaikh Al Albani).
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Berbahagialah Kalau Kita Diuji dalam Kehidupan
Artinya, barangsiapa yang menjadikan makhluk sebagai sandaran hatinya, maka Allah akan membuat makhluk tersebut jadi sandaran dan urusannya akan sulit dijalani.
Hati seharusnya bersandar dan bergantung kepada Allah bukan pada makhluk.***