JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang terbit setiap hari semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Suatu ketika Aisyah r.a. ditanya seseorang,"Bila kah saya mengetahui bahwa saya telah berbuat baik?"
Mendengar pertanyaan ini Aisyah menjawab,"Bila kamu merasa belum baik".
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Pahala Menunjukkan Kebaikan
Lalu, orang tersebut bertanya kembali,"Bagaimana mengetahui bahwa aku berbuat busuk (keliru)?"
"Jika kamu merasa sudah berbuat baik dan sadar bahwa perbuatan baikmu tidak memenuhi syarat yang dikehendaki syariat, maka seharusnya kamu merasa kurang atau belum berbuat baik," jawabnya.
Lalu, istri nabi yang mulia ini melanjutkan, "Bila kamu sudah merasa berbuat baik, maka perasaan ini menimbulkan ujub dan sombong yang berarti dosa dan salah," jawab Aisyah.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Membiasakan untuk Malu
Pada suatu masa Nabi Daud keluar dari pesisir untuk beribadah kepada Allah.
Ketika telah setahun beribadah, Nabi Daud berdoa,"Ya Rabbi, ya Tuhanku, telah bongkok punggungku dan lemah mataku dan kering air mataku, namun aku belum mengetahui bagaimana nasibku".
Untuk menjawab doa tersebut kemudian Allah mengirimkan seekor katak.
Lantas katak berkata,"Hai Nabi utusan Allah, apakah Anda mengungkit-ungkit pada Tuhanmu amalanmu selama setahun?"
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Allah Juga Punya Hak
Selanjutnya katak itu berkata, "Demi Allah SWT yang mengutusmu menjadi nabi, saya di hutan ini telah 30 tahun atau 60 tahun bertasbih, bertahmid, kepada Tuhan, sedangkan persendiaku tetap gemetar karena takut kepada Tuhanku".
Mendengar jawaban seekor katak itu, maka menangislah Nabi Daud.
Ada sebagian riwayat yang menceritakan kejadian hampir serupa juga pernah dialami oleh Nabi Musa sesudah terjadi pembunuhan yang tidak tersengaja olehnya.***