Tinggalkan Uang Haram Lebih Baik daripada Sedekah, Mutiara Hikmah Hari Ini

- 15 September 2021, 10:18 WIB
Ilustrasi uang haram hasil maling uang rakyat.
Ilustrasi uang haram hasil maling uang rakyat. /Unsplash/mufid-majnun

 JURNAL SOREANG-MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri  atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan  memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.

Penulis hadits di negeri Syam, Abdullah bin Almubarak, pernah berkata,"Meninggalkan satu sen dari uang haram lebih utama daripada mengeluarkan sedekah sebanyak 100.000 sen".

Kejujuran Abdullah sudah teruji ketika sedang menuliskan hadits tiba-tiba penanya patah hingga ia meminjam pena dari kawannya.

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Wasiat Ayah Bijaksana Lukmanul Hakim

Ketika selesai menulis ia lupa mengembalikan pena  sehingga memasukkan pena itu ke dalam tempat pena miliknya.

Sesaat kembali ke Marwu dan melihat pena kawannya masih ada pada dirinya,  Abdullah segera berangkat kembali ke Syam untuk mengembalikan pena tersebut.

Abu Musa Al-Asy'ari berkata,"Tiap sesuatu pasti ada batasnya dan batas-batas Islam itu ada empat.  Yakni, wara' (berhati-hati dari segala perkara syubhat, remang-remang), tawadhu (rendah diri), syukur, dan sabar. Maka, wara' merupakan sendi utama (kunci) dari segala sesuatu dan tawadhu bebas dari kesombongan. Sedangkan sabar menyelamatkan dari api neraka dan syukur jalan menuju surga".

Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Selain Rukun Iman dan Rukun Islam, Ada Empat Sendi Islam

Rasulullah bersabda,"Halal sudah jelas dan haram juga sudah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang menyerupai (remang-remang) tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Maka, barang siapa yang terjerumus dalam syubhat, terjerumus dalam haram seperti penggembala yang menggembala kambing di sekitar tempat larangan hingga kemungkinan terjerumus dalam larangan itu...".***

Editor: Sarnapi

Sumber: Tanbighul Ghafilin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x