Nasihat Alm. KH. Zainuddin MZ: Menghadapi Zaman Susah, Akidah Jangan Goyah

29 Mei 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi ekonomi yang sepi saat pandemi. Ini pesan Alm. KH. Zainuddin MZ untuk menghadapi krisis saat ini. /Pixabay.com/Peter H

JURNAL SOREANG – Dai sejuta umat, alm. KH. Zainuddin MZ pernah memberikan nasihat dalam ceramahnya, yaitu kala menghadapi zaman susah, akidah jangan goyah.

Dilansir dari kanal Youtube Suara Langit, berikut nasihat KH. Zainuddin MZ kala menghadapi zaman susah: Umat Islam, sesulit apa pun zaman yang dihadapi, Allah juga tempat kita bersandar.

Kalau saya yakin, tidak ada Tuhan selain Allah, saya tidak akan minta tolong kecuali kepada Allah. Saya tidak akan pernah takut, kecuali hanya kepada Allah.

Saya tidak akan menggantungkan hidup, kecuali hanya kepada Allah. Saya tidak akan minta rizki, kecuali hanya kepada Allah.

Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Makna Idul Fitri Adalah Mensyukuri Nikmat

Saya tidak akan melarikan persoalan, kecuali hanya kepada Allah. Kalau konsekuen dengan keyakinan ini, Mbah Dukun nggak dapat tempat.

Saya sandaran di tiang. Tiangnya ambruk, sayanya jatuh. Saya sandaran di tembok, temboknya runtuh sayanya juga runtuh.

Saya sandaran kepada orang kaya, dia jatuh miskin saya bangkrut. Saya sandaran kepada jendral, dia pensiun saya selesai.

Tapi kalau saya sandaran hanya kepada Allah, Allah tidak akan pernah miskin. Allah tidak akan pernah lumpuh, Allah tidak pernah terpuruk, dan Allah tidak akan pernah berkurang kekuasaan-Nya.

Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Tidak Ada Garis Finis Dalam Perlombaan Materi dan Harta

Selama ini kita Iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan. Di masjid ada Allah, di kantor Allah ‘tidak ada’, maka korupsi merajalela. Di masjid ada Allah, di pasar Allah dianggap tidak ada, maka timbangan tetap curang.

Oleh karena itu, sesulit apa pun zaman yang kita hadapi, Iman juga lah pegangan kita. Allah juga tempat kita bersandar.

Boleh zaman berubah, akidah jangan sampai goyah. Karena Iman kita hidup, untuk iman kita berjuang, dan dalam Iman kita ingin kembali menghadap Allah SWT.

Intan paling mahal, mutiara paling berharga, tidak lain adalah nilai-nilai keimanan. Kalau itu sudah tergadai, apalagi yang bisa kita banggakan dalam kehidupan ini?

Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Orang Tidak Puasa Boleh Merayakan Lebaran

Kita merasa, harta kita berharga. Belum ada artinya ketimbang Iman. Kedudukan kita punya nilai, pun belum ada artinya ketimbang dengan nilai-nilai keimanan.

Itu intan paling mahal, itu mutiara paling berharga. Harta baru ada manfaatnya kalau dilandasi dengan iman. Jabatan dan kedudukan, baru terasa gunanya kalau dilandasi dengan keimanan.

Kalau jabatan lepas dari iman, yang akan lahir Firaun-firaun baru. Kalau harta terlepas dari iman, yang akan muncul adalah konglomerat-konglomerat Qarun.

Kalau ilmu pengetahuan terlepas dari dasar keimanan, maka yang akan muncul adalah ilmuwan-ilmuwan pelacur. Menyalahkan yang benar, membenarkan yang salah untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Rakyat Indonesia Sudah Kenyang dengan Ujian

Menghadapi zaman susah, tetap jaga akidah. Tetap pelihara keyakinan. Kesulitan bukan untuk ditakuti, tapi untuk diatasi.

Hidup adalah kerja keras, bukan keajaiban. Perubahan tidak akan datang hanya dengan sim salabim abrakadabra. Perubahan tidak akan muncul dengan hanya berandai-andai.

Perubahan tidak akan turun dari langit, seperti turunnya embun di waktu malam. Perubahan adalah kerja keras, sehingga Al Quran membimbing kita ‘Innallaaha laa yugayyiru maa biqaumin ḥattaa yugayyiruu maa bi`anfusihim’.

Baca Juga: Warga Sudah Lelah dan Jenuh Hadapi Pandemi. Sabar dan Ikhtiar Obatnya

Allah tidak akan mengubah keadaan suatu bangsa, kalau mereka tidak mau mengubah apa yang ada di dalam diri mereka. Cara kita berpikir, cara kita memandang kehidupan, cara kita mengatasi persoalan.

Boleh zaman berubah, akidah jangan sampai goyah. Silakan masa berganti, tapi keyakinan jangan mati.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler