Ini Pesan Rasulullah kepada Abu Umamah Soal Puasa, Sangat Tepat untuk Kondisi Masa Pandemi

26 April 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi puasa bagi pengidap kanker bisa hasilkan efek baik. /Hening Prihatini/Freepik/Sewcream

JURNAL SOREANG – Puasa adalah menahan sekaligus meredam hasrat dan hawa nafsu yang terdapat dalam diri manusia. Pada saat seseorang berpuasa dapat dipastikan dirinya sedang bersabar dari segala hal yang dapat membatalkan puasanya, seperti makan, minum, berhubungan badan suami-istri semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Dilansir Jurnal Soreang dari laman Kemenag, seseorang yang berpuasa pada dasarnya sedang berada di puncak kesabaran yang tidak ada bandingannya, baik di dunia maupan kelak ketika berhadapan langsung dengan Allah SWT pada hari kiamat.

Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada para sahabatnya, di antaranya Abu Umamah supaya membiasakan berpuasa. Sebab, tidak ada yang menyamai keagungan ibadah puasa.

Baca Juga: 5 Cara Antisipasi Cegah Sakit Lambung di Saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Begitu agungnya ibadah puasa, hingga Abu Hudzaifah pernah meriwayatkan dari Rasulullah Saw tentang sebuah hadits yang artinya:“Barang siapa ditutup usianya (meninggal dunia) dalam kondisi menjalankan puasa, maka dia masuk surga.”

Bersabar merupakan sikap terpuji. Orang yang bersabar kedudukannya tinggi di hadapan Allah SWT. Mereka yang sabar adalah sangat dekat dengan Allah SWT dan dijanjikan akan mendapatkan balasan pahala yang tidak terhingga.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-baqarah ayat 153, yang artinya, " Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar".

Baca Juga: Hukum Puasa bagi Orang Pikun, Ini Penjelasan MUI Kabupaten Bandung

Imam al-Thabari dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud kalimat Allah bersama orang-orang yang bersabar adalah bahwa Allah akan menjadi penolong orang yang sabar, Allah juga yang menanggung mereka, dan Allah meridai apa yang dikerjakan mereka orang yang sabar.

Hal ini sebagaimana perkataan orang: Hai kamu! Lakukanlah sebab aku bersamamu. Maksud ungkapan “aku bersamamu” adalah aku akan menolongmu dan membantumu.

Dengan demikian apabila kita bersabar di bulan Ramadhan sekarang ini, maka kita jangan pernah khawatir. Sebab, Allah selalu bersama kita dan Allah juga yang akan menolong orang-orang yang berpuasa.

Baca Juga: Simak! 5 langkah Tips Olahraga Saat Puasa Menurut Ahli, Berikut Penjelasannya

Allah Swt juga berfirman di dalam QS Az-Zumar ayat 10, yang artinya, "Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

Menurut Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, Lafal “as-shobirun” dalam ayat ini merujuk kepada orang-orang yang berpuasa. Hal ini cukup beralasan sesuai dengan firman Allah dalam hadits qudsi yang berbunyi; “as-shaumu li wa ana ajzi bihi” (puasa adalah untuk Aku dan Aku juga yang akan membalasnya).

Secara umum pembalasan selalu setimpal dengan perbuatan, upah selalu menyesuaikan dengan pekerjaan. Akan tetapi, logika kepantasan itu tidak berlaku dalam urusan berpuasa yang memerlukan kesabaran ekstra.

Baca Juga: Pengalaman Puasa Kartini DPRD Kota Bandung: Kalau Ingin Makan Siang Berbisik ke Ibu

Tidak seperti pahala ibadah biasa, khusus pahala berpuasa tidak dapat dimatematikan. Hanya Allah Swt yang berhak menentukan balasan pahala untuk orang-orang yang berpuasa. Oleh sebab itu beruntunglah kita umat Islam mau bersabar menjalan ibadah puasa Ramadhan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler