“Patut dipuji Program Studi Sarjana Seni Rupa Murni FSRD UK Maranatha pada tahun ini sudah menyelenggarakan kali ketiga Seminar Nasional Budaya Sunda.
"Kalau Unpad atau Unpas yang menyelenggarakannya mungkin itu sudah biasa, tapi ini Universitas Kristen Maranatha, “ demikian bisik peserta seminar yang tidak mau disebutkan namanya yang duduk di sebelah.
Setelah ditanyakan wartawan kepada Ketua Panitia Wawan Suryana S.Sn., M.Sn, dia mengatakan,
“Kami memang sudah tiga kali menggelar Seminar Nasional Budaya Sunda seperti ini. Kami juga merasa bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kesenian- kebudayaan daerah dimana kami berada. Walau kita beragam, tapi kebetulan kita punya semangat yang sama, keinginan yang sama, maka terwujudlah Seminar Nasional Budaya Sunda ini, “ tandasnya.
Sebagai masyarakat akademis yang bergelut di wilayah seni, dalam hal ini seni rupa, tapi kalau bicara tetang seni-budaya cakupannya sangt luas. Garapannya tidak hanya seni lukis tapi budayanya juga harus diketahui.
Misalnya di masyakarakat Jabar kalau bicara seni rupa orang akan ingat Lukisan Jelekong ( Bale Endah/ Ciparay , Kabupaten Bandung), nah kalau kita bicara jelekong otomatis harus bicara budaya (Sunda).
“ Makanya sangat penting ketika kita berpikir tentang bagaimana ngamumule budaya urang. Rek kusaha deui lamun teu ku urang (Bagaimana melestarikan budaya kita. Sama siapa lagi kalau bukan sama kita sendiri). Intinya di situ. Jadi atas pemikiran seperti itulah ,Seminar Nasional Budaya Sunda ini terlahir, “ kata Wawan.
Baca Juga: Wayang Golek: Sejarah dan Kesenian Tradisional Sunda