JURNAL SOREANG – Jika diperhatikan, dalam berbagai kesempatan Permaisuri Brunei Darussalam, istri Sultan Hassanal Bolkiah, yakni Raja Isteri Pengiran Anak Saleha sering mengenakan baju kurung.
Tak hanya permaisuri, para putri mahkota pun seperti Sarah Salleh dan Dayangku Raabiatul Adawiyyah juga mengenakan baju kurung.
Menilik sejarahnya, baju kurung ini merupakan pakaian tradisional khas Brunei Darussalam yang berasal dari Melayu.
Baca Juga: Sebelum Tenggelam dan Karam Ternyata Kapal Van Der Wijck Sempat Dinaiki Mohamad Hatta
Dinamakan baju kurung, karena terdapat lubang dibagian atas dan bawah baju, modelnya pun sangat simple.
Jika dulu baju kurung dirancang secara sederhana untuk digunakan sebagai pakaian sehari-hari, kini baju kurung telah mengalami perubahan dari segi motif dan warnanya.
Walaupun saat ini banyak baju kurung yang dirancang modern, tetapi nilai tradisional dari baju kurung pun tidak di hilangkan.
Baca Juga: 4 Hal yang Hanya Terjadi di Kamboja, Tidak di Brunei dan Indonesia, Berikut Daftarnya
Demi melestarikan kebudayaan dari pakaian tradisional ini, akhirnya baju kurung menjadi pakaian kebangsaan negara oleh kerajaan Brunei Darussalam.