Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 19

- 16 April 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 19/Pexels
Ilustrasi Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 19/Pexels /

JURNAL SOREANG - Kehadiran Orang Baru

Di masa kecilku, aku sering bermain bersama orang yang lebih tua dari usiaku, karena aku merasa tidak nyambung saat bermain dengan teman yang berusia di bawahku.

Aku seperti orang yang sok bijak dan dewasa, padahal aku masihlah seorang anak kecil. Namun pemikiranku sudah menyetarai orang-orang di atas usiaku.

Aku biasa bermain bersama Teh Diana. Teh Diana itu anak kedua dari Mrs. Uli. Orangnya cantik, berkecamata, putih dan baik hati dengan suaranya yang halus.

Baca Juga: Vanessa Khong Merasa Wajar Jika Uang Crazy Rich Indra Kenz Dipakai saat Berpacaran, Keberatan Jadi Tersangka?

Aku sering diajak main sepeda oleh Teh Diana, jalan-jalan bersama, dan main ayunan di sekitar rumahku.

Kala itu, aku baru merasakan adanya teman dalam hidup. Oh, inikah arti teman? rasanya teman adalah orang yang sekiranya dapat menemani kesepian di hidup kita.

Setiap kali aku ingin bermain, aku selalu ditemani oleh Teh Diana saja. Tapi lama-lama temanku mulai bertambah.

Ada Teh Fitri, anak satu-satunya dari Mrs. Asmiranda yang berambut panjang, berkulit sawo matang yang terlihat mencolok. Kadang aku merasa gugup jika di dekatnya, sampai Mrs. Asmiranda bilang, “Ivo, pengen punya kakak kayak Teh Fitri, ya? Sok atuh main aja bareng di sini,” katanya.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x