JURNAL SOREANG - Kehadiran Orang Baru
Di masa kecilku, aku sering bermain bersama orang yang lebih tua dari usiaku, karena aku merasa tidak nyambung saat bermain dengan teman yang berusia di bawahku.
Aku seperti orang yang sok bijak dan dewasa, padahal aku masihlah seorang anak kecil. Namun pemikiranku sudah menyetarai orang-orang di atas usiaku.
Aku biasa bermain bersama Teh Diana. Teh Diana itu anak kedua dari Mrs. Uli. Orangnya cantik, berkecamata, putih dan baik hati dengan suaranya yang halus.
Aku sering diajak main sepeda oleh Teh Diana, jalan-jalan bersama, dan main ayunan di sekitar rumahku.
Kala itu, aku baru merasakan adanya teman dalam hidup. Oh, inikah arti teman? rasanya teman adalah orang yang sekiranya dapat menemani kesepian di hidup kita.
Setiap kali aku ingin bermain, aku selalu ditemani oleh Teh Diana saja. Tapi lama-lama temanku mulai bertambah.
Ada Teh Fitri, anak satu-satunya dari Mrs. Asmiranda yang berambut panjang, berkulit sawo matang yang terlihat mencolok. Kadang aku merasa gugup jika di dekatnya, sampai Mrs. Asmiranda bilang, “Ivo, pengen punya kakak kayak Teh Fitri, ya? Sok atuh main aja bareng di sini,” katanya.