Network
JURNAL SOREANG - Harga sebungkus rokok seringkali tidak seimbang dengan nilai sejati yang terkandung di dalamnya.
Mari kita perjalankan langkah pertama dalam perenungan ini dengan menghargai tidur malam yang nyenyak, sebuah anugerah yang tak ternilai.
Siapa yang rela merelakan tidur malam yang nyenyak hanya demi sebungkus rokok? Namun, mari kita perlu bertanya pada diri sendiri, siapa yang bersedia membayar dengan ketenangan pikirannya?
Baca Juga: Cetak Sejarah Sepakbola, Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2024, Joel Kojo Jadi Penyelamat
Kesehatan mental adalah aset yang tak ternilai harganya. Mengidam rokok, selain berdampak pada kesehatan fisik, juga memiliki potensi merusak kesehatan mental.
Dampak Kesehatan Mental dari Merokok
Penelitian telah membuktikan bahwa merokok dapat menjadi pemicu kecemasan dan memperburuk kondisi kesehatan mental.
Ini tidak hanya karena kandungan kimia dalam rokok yang memengaruhi kerja otak, tetapi juga karena adanya ketergantungan psikologis yang terbentuk dari kebiasaan merokok.
Kecemasan yang muncul akibat keinginan untuk merokok, atau kecemasan yang timbul setelah merokok karena perasaan bersalah, adalah hal yang umum terjadi.
Perasaan gelisah dan tidak nyaman ini dapat mengganggu keseharian dan menurunkan kualitas hidup seseorang.
Baca Juga: 2 Link Live Streaming Indonesia vs Australia Minggu 28 Januari 2024, Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Membayar dengan Ketenangan Pikiran
Ketika kita memperhatikan lebih dalam, harga sebungkus rokok jauh lebih dari sekadar nilai uang.
Ia meminta pembayaran dengan ketenangan pikiran yang tak ternilai. Bagi yang merokok, pertimbangkanlah apakah ketenangan pikiran Anda layak untuk ditukar dengan kecanduan yang merusak kesehatan mental dan fisik Anda?
Sebuah sebungkus rokok mungkin terlihat sebagai pembelian yang kecil, namun ketika kita menyadari apa yang sebenarnya dipertaruhkan, kita akan menyadari bahwa harga yang harus dibayar lebih besar dari sekadar uang.
Dengan merelakan tidur malam yang nyenyak dan membayar dengan ketenangan pikiran, kita menghadapi risiko yang besar terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Jadi, mari kita pertimbangkan ulang apakah harga sebungkus rokok sebanding dengan apa yang harus kita relakan dan bayar dengan ketenangan pikiran kita?***
