3. Tinggi Kolesterol dan Risiko Penyakit Jantung
Kandungan Kolesterol dalam jeroan bisa menjadi pemicu tingginya kadar Kolesterol dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung seperti serangan jantung atau stroke, terutama pada individu yang berusia diatas 40 tahun dan memiliki riwayat kesehatan yang rentan terhadap masalah kardiovaskular.
4. Beban Berlebih pada Ginjal
Konsumsi jeroan yang berlebihan juga dapat memberikan beban ekstra pada ginjal. Kandungan purin yang tinggi dalam jeroan dapat mengganggu fungsi ginjal, terutama pada orang yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya. Untuk yang berusia 40 tahun keatas sebaiknya kurangi konsumsi jeroan, demi kesehatan ginjal.
Baca Juga: Full Happy! 3 Shio Si Paling Hoki Besok, 29 November 2023, Shio Kuda Rezeki Makin Lancar
5. Kelebihan Kalori dan Risiko Obesitas
Meskipun mengandung nutrisi penting, jeroan juga bisa mengandung lemak yang tinggi. Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan kalori dalam makanan, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berakhir pada obesitas.
6. Lemak Jenuh dan Risiko Stroke
Lemak jenuh yang ditemukan dalam jeroan dapat meningkatkan kadar Kolesterol LDL (“kolesterol jahat”). Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke pada individu yang sering mengonsumsi makanan jenis ini. Individu di atas usia 40 tahun, hati-hati karena diumur itu sangat rentan terkena stroke. Apalagi mengkonsumsi makanan berlemak yang memicu risiko stroke.
Mengingat risiko-risiko tersebut, penting bagi individu usia 40 tahun ke atas untuk memperhatikan asupan jeroan dalam pola makan mereka. Disarankan, untuk menggantinya dengan sumber protein lain yang lebih rendah lemak jenuh dan Kolesterol, seperti daging tanpa lemak, ikan, tahu, atau tempe.