Penelitian tersebut mempelajari bagaimana ukuran otak dari 298 spesimen manusia berubah selama 50.000 tahun terakhir dalam kaitannya dengan suhu global, kelembapan, dan curah hujan.
Sementara ketika suhu lebih panas, rata-rata ukuran otak jadi lebih kecil dibanding saat lebih dingin. Kajian Stibel sebelumnya tentang penyusutan otak mendorong studi terbarunya ini karena dia ingin memahami akar penyebabnya.
Baca Juga: Penderita Asam Urat Disarankan untuk tidak Makan Buah Sawo
"Memahami bagaimana otak telah berubah dari waktu ke waktu pada hominin sangat penting, namun sangat sedikit penelitian yang telah dilakukan mengenai hal ini," tuturnya.
"Kita tahu bahwa otak telah tumbuh pada seluruh spesies selama beberapa juta tahun terakhir, namun kita hanya tahu sedikit tentang tren makroevolusi lainnya," sambungnya
Stibel memperoleh data tentang ukuran tengkorak dari 10 sumber terpisah yang sudah dipublikasikan, dengan total 373 pengukuran dari 298 tulang manusia selama 50.000 tahun.