Kenali Thalasemia pada Anak, Berikut Ciri dan Penangannya

- 8 Juni 2023, 15:02 WIB
Ilustrasi Thalasemia pada Anak
Ilustrasi Thalasemia pada Anak /Karolina Grabowska/pexels/

 

JURNAL SOREANG - Anak dengan Thalasemia mayor dilahirkan dari pasangan Thalasemia minor/ pembawa sifat/ karir. Seperti dikutip dari laman IDAI Thalasemia adalah penyakit kelainan sel darah merah, penyakit ini diwariskan dari orangtua. Protein (globin) pembentuk hemoglobin berkurang atau tidak berproduksi. Sel darah merah akan lebih mudah pecah dan muncul gejala anemia.

Berdasarkan data dari Lembaga Eijkman 2016, jumlah pengidap Thalasemia beta sekitar 3-10% sementara Thalasemia alfa 2.6-11%, HbE 1.5-33%. Penyandang Thalasemia mayor di Indonesia (2021) sebanyak 10.973 orang dan masih banyak yang belum terdiagnosis.

Sebagai bentuk antisipasi, Anda perlu memperhatikan gejala dari penyakit Thalasemia.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Jakarta yang Wajib Dikunjungi saat Liburan Sekolah Untuk Mengungkap Pesona Jakarta

Ciri - ciri Thalasemia Mayor :

  • Membutuhkan transfusi darah dan obat kelasi besi untuk dapat hidup normal

  • Dapat dideteksi sejak bayi, dengan gejala pucat, perut membuncit, sering sakit dan berat badan sulit naik

  • Dilahirkan dari pasangan pembawa sifat

Baca Juga: Konsultasi Hukum: Upaya Mengatasi KDRT dikalangan Masyarakat, Sebaiknya Lakukan ini

Thalasemia minor biasanya tidak bergejala, hanya dapat terdeteksi dengan pemeriksaan darah, dengan kadar Hb yang normal/ rendah, MCV MCH rendah dan analisis Hb yang tidak normal

Cara penanganan Thalasemia Mayor :

  • Transfusi darah rutin (2-4 minggu sekali) target Hb pre-transfusi 0-10.5 g/dL

  • Konsumsi obat kelasi besi setiap hari sesuai dosis yang diberikan dokter

  • Kontrol secara teratur

  • Monitor efek samping

  • Deteksi dini komplikasi

Baca Juga: Top Markotop! 4 SMA dan MA Terbaik di Salatiga Jawa Tengah, Rekomendasi Sekolah Favorit di PPDB 2023

Terapi kuratif Thalasemia Mayor dengan cara cangkok sumsum tulang atau hematopoietic stem cell transplantation, namun biaya untuk terapi ini masih sangat mahal, juga belum tersedia di Indonesia.

Cara pencegahan Thalasemia dengan melakukan skrining darah Thalasemia untuk mengetahui apakah anda pembawa sifat Thalasemia atau bukan. Skrining darah ini sebaiknya dilakukan sebelum menikah atau pada usia sekolah. Apabila pernikahan sesama pembawa sifat tidak dapat dihindari, lakukan konseling genetik sebelum hamil.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Instagram @idai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x