Tubuh melepaskan hormon yang meningkat seperti adrenalin, noradrenalin, dan kortisol saat seseorang sedang stres.
Perawatan dengan obat-obatan tidak akan efektif dalam kasus ini karena penyebab kondisinya adalah mental, bukan fisik.
Hanya psikoterapi yang berfokus pada manajemen emosi yang dapat membantu menyembuhkan "patah hati".
Contoh lain yang menunjukkan bagaimana pikiran dapat mempengaruhi tubuh adalah melalui efek plasebo.
Laporan oleh Dr. Lissa Rankin, pendiri Whole Health Institute, menunjukkan bagaimana pasien dalam kelompok kontrol uji klinis dituntut untuk percaya bahwa mereka mendapatkan perawatan medis, padahal sebenarnya mereka diberikan suntikan saline, pil gula, dan operasi palsu.
Anehnya, 18-80% pasien kelompok kontrol dalam uji coba ini mengalami perbaikan kondisi setelah pengobatan plasebo.
Pasien-pasien ini dengan jelas menggambarkan bagaimana pikiran dapat sangat mempengaruhi tubuh.
Dengan cara yang sama, penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran sering melaporkan bahwa mereka mengembangkan gejala yang menunjukkan penyakit yang mereka pelajari.