Begitu perhatian kita telah kembali, kita merasa pernah ada di tempat itu.
Meskipun otak telah merekam segalanya melalui penglihatan periferal, otak melakukan perekaman tersebut di bawah sadar.
Ketiga teori tersebut mengungkapkan kesamaan ciri dejavu, tetapi tak ada satupun yang dapat menjelaskan secara pasti dari fenomena dejavu tersebut.
Baca Juga: Kemendikbudristek Jembatani Mahasiswa Menuju Karier Profesional, Berikut Caranya yang Dikenal Ampuh
Selagi kita menunggu para ilmuwan dan peneliti untuk mengkaji fenomena tersebut, kita sendiri bisa saja mempelajari momen itu.
Kebanyakan penelitian terkait fenomena dejavu dihimpun berdasarkan hasil wawancara terhadap orang-orang yang mengalami dejavu.
Suatu hari, jika salah satu dari kita merasa dejavu, cobalah untuk renungkan.
Apakah perhatiannya terpecah, apakah ada objek yang sama di suatu tempat yang lain, apa karena otak kita bekerja dengan pelan, ataukah ada hal lainnya.***