Harus Tahu! Apa yang Jadi Penyebab Dejavu? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi

- 23 Februari 2023, 21:03 WIB
Ilustrasi, Harus Tahu! Apa yang Jadi Penyebab Dejavu? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi
Ilustrasi, Harus Tahu! Apa yang Jadi Penyebab Dejavu? Ini Penjelasannya Menurut Psikologi /Pixabay

JURNAL SOREANG - Setiap orang pasti pernah merasa sensasi yang muncul di saat situasi yang terasa familiar.

Misalnya, suatu kejadian di sebuah tempat yang terjadi seperti pernah ada dalam ingatan kita.

Namun, ingatan tersebut tak mungkin didasari oleh kejadian masa lalu, karena sebenarnya kita belum pernah melihat atau merasakan kejadian itu sebelumnya.

 

 

Perasaan itulah yang disebut dengan dejavu.

Terdapat banyak penjelasan tentang apa itu dejavu. Kejadiannya singkat dan muncul tanpa diduga, sehingga sepertinya mustahil bagi para ilmuwan untuk merekamnya dan mempelajarinya.

Baca Juga: Simak! Penderita Wajib Tahu, Berikut Cara Mudah Melakukan Pertolongan Pertama untuk Mengobati Vertigo

Para ilmuwan tak mungkin hanya duduk terdiam menunggu terjadinya dejavu, karena tak ada wujud fisik dari dejavu.

Dalam penelitian, dejavu digambarkan dalam bentuk sensasi atau perasaan.

Karena kurangnya bukti nyata, ada banyak spekulasi terkait dejavu.

Emile Boirac memperkenalkan dejavu sebagai istilah Bahasa Perancis yang berarti “pernah melihat”.

Baca Juga: Dunia Terancam Resesi Global? Berikut Sejumlah Upaya Pemerintah untuk Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih dari 40 teori mencoba untuk menjelaskan fenomena tersebut.

Berkat kemajuan teknologi neuroimaging dan ilmu psikologi kognitif, kemungkinan penjelasannya dapat dipersempit.

Terdapat 3 teori lazim untuk menelusuri fenomena dejavu tersebut.

Pertama, pemrosesan ganda (dual processing), dalam proses ini, otak akan memproses berbagai informasi yang membingungkan.

Baca Juga: Jangan Khawatir Kondisi IKN di Kalimantan Panas, Ini yang Dilakukan Pemerintah Sejak Dini di Penajam

Dalam hitungan milidetik, semua informasi tersebut berjalan melalui jalur-jalurnya dan diproses dalam waktu yang bersamaan.

Umumnya, seluruh informasi direkam secara bersamaan, tetapi dalam teori ini menyatakan bahwa dejavu muncul ketika ada sedikit penundaan pengiriman informasi pada salah satu jalur.

Perbedaan waktu informasi tiba, membuat otak menginterpretasi informasi yang terlambat sebagai kejadian yang terpisah.

Saat memutar kejadian yang telah terekam secara bersamaan, rasanya seperti sudah pernah terjadi, karena kurang lebih memang pernah terjadi.

Baca Juga: Tidak Pernah Bangkrut! Inilah 3 Weton Selalu Sukses dan Lancar Rezekinya, Hidupnya Kelewat Untung

Teori selanjutnya melibatkan kekeliruan ingatan masa lalu yang bukan merupakan kesalahan proses saat ini, yaitu teori hologram.

Dalam teori hologram, sebuah ingatan akan muncul dari otak karena memori tersimpan dalam wujud hologram dan dalam hologram diperlukan cukup hanya satu keping untuk mengingat gambaran utuh.

Otak telah mengenali satu kepingan hologram tersebut sebelumnya. Ibaratnya, otak telah memanggil ingatan di masa lalu, tetapi tidak bersama konteksnya.

Akibatnya kita merasa familiar, tapi tak ingat secara pasti.

Teori yang terakhir adalah pembagian perhatian (divided attention).

Baca Juga: Februari 2023, Polisi Ungkap 2 Kasus Narkoba: Sita 220 Kilogram Sabu dan 705 Butir Ekstasi

Teori pembagian perhatian menyatakan bahwa dejavu terjadi saat otak secara tak sadar mengingat keadaan sekitar ketika perhatian kita teralihkan oleh suatu benda.

Begitu perhatian kita telah kembali, kita merasa pernah ada di tempat itu.

Meskipun otak telah merekam segalanya melalui penglihatan periferal, otak melakukan perekaman tersebut di bawah sadar.

Ketiga teori tersebut mengungkapkan kesamaan ciri dejavu, tetapi tak ada satupun yang dapat menjelaskan secara pasti dari fenomena dejavu tersebut.

Baca Juga: Kemendikbudristek Jembatani Mahasiswa Menuju Karier Profesional, Berikut Caranya yang Dikenal Ampuh

Selagi kita menunggu para ilmuwan dan peneliti untuk mengkaji fenomena tersebut, kita sendiri bisa saja mempelajari momen itu.

Kebanyakan penelitian terkait fenomena dejavu dihimpun berdasarkan hasil wawancara terhadap orang-orang yang mengalami dejavu.

Suatu hari, jika salah satu dari kita merasa dejavu, cobalah untuk renungkan.

Apakah perhatiannya terpecah, apakah ada objek yang sama di suatu tempat yang lain, apa karena otak kita bekerja dengan pelan, ataukah ada hal lainnya.***

Editor: Rustandi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah