Depression (Major Depressive Disorder): Gangguan Mental yang Menyerang Emosional dan Fisik Penderitanya

- 20 Februari 2023, 07:45 WIB
Ilustrasi Pengidap Depresi
Ilustrasi Pengidap Depresi /rawpixel.com/Freepik/

- Kesulitan memori atau perubahan kepribadian
- Sakit atau nyeri fisik
- Kelelahan, kehilangan nafsu makan, masalah tidur atau kehilangan minat pada seks — bukan disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan
- Sering ingin tinggal di rumah, daripada keluar untuk bersosialisasi atau melakukan hal baru
- Pikiran atau perasaan bunuh diri, terutama pada pria yang lebih tua


Penyebab

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan depresi. Seperti banyak gangguan mental, berbagai faktor mungkin terlibat, seperti:

Baca Juga: Prediksi Serie A Spezia vs Juventus Malam Ini: Link Nonton, Susunan Pemain, Rekor Pertemuan dan Prediksi Skor

- Perbedaan biologis. Orang dengan depresi tampaknya memiliki perubahan fisik di otak mereka. Signifikansi dari perubahan ini masih belum pasti, tetapi pada akhirnya dapat membantu menentukan penyebabnya.
- kimia otak. Neurotransmitter adalah bahan kimia otak alami yang mungkin berperan dalam depresi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan fungsi dan efek neurotransmiter ini dan bagaimana mereka berinteraksi dengan sirkuit saraf yang terlibat dalam menjaga stabilitas suasana hati dapat memainkan peran penting dalam depresi dan pengobatannya.
- Hormon. Perubahan keseimbangan hormon tubuh mungkin terlibat dalam menyebabkan atau memicu depresi. Perubahan hormon dapat terjadi pada kehamilan dan selama beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan (postpartum) dan dari masalah tiroid, menopause atau sejumlah kondisi lainnya.
- Sifat yang diwariskan. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang kerabat darahnya juga memiliki kondisi ini. Para peneliti sedang mencoba menemukan gen yang mungkin terlibat dalam penyebab depresi.


Faktor risiko

Depresi sering dimulai pada usia remaja, 20-an atau 30-an, tetapi bisa terjadi pada usia berapa pun. Lebih banyak wanita daripada pria yang didiagnosis menderita depresi, tetapi ini mungkin sebagian karena wanita lebih cenderung mencari pengobatan.

Faktor-faktor yang tampaknya meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu depresi meliputi:

Baca Juga: Amalan Mbah Moen Agar Tidak Dihinggapi Rasa Kesengsaraan dan Kecewa, Lakukan ini Buat Rezeki akan Menghampiri

- Ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti rendah diri dan terlalu tergantung, kritis terhadap diri sendiri atau pesimis
- Peristiwa traumatis atau stres, seperti pelecehan fisik atau seksual, kematian atau kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang sulit, atau masalah keuangan
- Kerabat darah dengan riwayat depresi, gangguan bipolar, alkoholisme atau bunuh diri
- Menjadi lesbian, gay, biseksual atau transgender, atau memiliki variasi perkembangan alat kelamin yang tidak jelas laki-laki atau perempuan (interseks) dalam situasi yang tidak mendukung
- Riwayat gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan atau gangguan stres pascatrauma
- Penyalahgunaan alkohol atau narkoba
- Penyakit serius atau kronis, termasuk kanker, stroke, sakit kronis atau penyakit jantung
- Obat-obatan tertentu, seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur (bicarakan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat apa pun)

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Mayoclinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah