JURNAL SOREANG – Asam lambung merupakan penyakit yang bisa saja diderita seseorang bukan dari faktor keturunan, melainkan kebiasaan makan yang kurang baik.
Asam lambung seringkali membuat penderita merasa tidak nyaman seperti rasa terbakar, kembung, dan hampir setiap kali makan.
Beberapa orang mungkin akan mengalami gastroesophageal reflux (GERD), yakni suatu kondisi refluks asam kronis yang didiagnosis oleh dokter.
Biasanya, sfingter esofagus melindungi kerongkongan dari asam lambung, namun, jika sfingter rileks, makanan dapat mendorong ke atas melalui lubang yang kendor dan menyebabkan refluks asam.
Lantas apa yang harus dilakukan penderita GERD jika kondisi tersebut Kembali menyerang ? tentu penderita GERD harus mengetahui makanan apa saja yang dapat dikonsumsi dan yang harus dihindari, juga langkah selanjutnya untuk mengendalikan gejala refluks asam ini.
"Diet memainkan peran utama dalam mengendalikan gejala refluks asam dan merupakan terapi lini pertama yang digunakan untuk penderita GERD," kata Ekta Gupta, MBBS, MD, ahli gastroenterologi Johns Hopkins Medicine.
“Seorang penderita GERD harus mengenali makanan pemicu yang dapat menyebabkan sfingter esofagus rileks dan menunda proses pencernaan, membiarkan makanan berada di perut lebih lama,” kata Gupta.
Makanan yang tinggi lemak dan garam adalah makanan yang harus dihindari penderita GERD, contohnya seperti makanan cepat saji, pizza, keripik kentang, cabai bubuk, merica, daging berlemak, sosis, keju, dan lain-lain.
Makanan lain yang dapat menyebabkan masalah yang sama seperti saus berbahan dasar tomat, buah asam, cokelat, permen dan minuman berkarbonasi.
"Moderasi adalah kuncinya karena banyak orang mungkin tidak dapat atau ingin sepenuhnya menghilangkan makanan ini," kata Gupta.
Gupta juga menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan di malam hari menjelang waktu tidur, karena makanan akan diam di perut dan kemudian naik ke kerongkongan saat berbaring dan tidur di malam hari.
Makan dalam porsi kecil tapi sering juga hal yang dianjurkan olehnya, selain dengan menghindari makan malam larut malam dan camilan sebelum tidur.
Namun ada banyak hal yang dapat dikonsumsi untuk membantu mencegah refluks asam, atau yang biasa disebut asam lambung, berikut beberapa makanan yang dapat dikonsumsi saat GERD:
1. Makanan berserat tinggi
Makanan berserat akan membuat lebih kenyang sehingga kita tidak akan makan berlebihan yang dapat menyebabkan mulas.
Jadi, perbanyak serat sehat dari mengonsumsi biji-bijian utuh seperti oatmeal dan beras merah.
Baca Juga: La Liga : Sports Mole Prediksi Osasuna Takluk 1-2 Hadapi Barcelona
2. Makanan bersifat alkali
Makanan dengan kadar pH lebih tinggi memiliki sifat basa dan dapat membantu mengimbangi asam lambung yang kuat, makanan tersebut seperti pisang, melon, kol, dan adas.
3. Makanan berair
Makan makanan yang banyak mengandung air dapat mengencerkan dan melemahkan asam lambung, pilih makanan seperti seledri, timun, selada, semangka, dan teh herbal.
4. Obat Rumahan
Orang dengan asam lambung biasanya mencari antasida, obat bebas yang menetralkan asam lambung.
Tapi makan makanan tertentu juga dapat meredakan gejala, contohnya susu, yang menurut Gupta bisa meredakan asam lambung.
Tapi perlu diingat bahwa susu terdiri dari varietas yang berbeda, yakni susu murni dengan jumlah lemak 2%, dan susu skim atau tanpa lemak.
Lemak dalam susu dapat memperburuk refluks asam, sedangkan susu tanpa lemak justru dapat mencegah asam lambung dengan bertindak sebagai penyangga sementara antara lapisan lambung dan isi lambung yang asam.
Baca Juga: Piala EFL : Sports Mole Prediksi Leicester City Hancurkan Newport County 4-0
5. Jahe
Jahe adalah salah satu alat bantu pencernaan terbaik karena khasiat obatnya yang bersifat basa dan anti-inflamasi.
Hal ini akan memudahkan iritasi pada saluran pencernaan. Cobalah mengkonsumsi teh jahe saat gejala asam lambung datang.
6. Air lemon
Kebanyakan orang menganggap bahwa air lemon sangat asam, tetapi sedikit air lemon yang dicampur dengan air hangat dan madu memiliki efek alkali yang menetralkan asam lambung, selain itu madu memiliki antioksidan alami, yang melindungi kesehatan sel.
Jika Anda mengalami asam lambung dua kali atau lebih dalam seminggu dan perubahan pola makan atau pola makan tidak membantu, segeralah konsultasikan dengan dokter.
Kemusian dokter akan melakukan tes untuk mengukur keasaman di lambung dan melihat apakah refluks asam telah merusak kerongkongan.***