Hati-Hati, Anak Muda Bisa Terkena Serangan Jantung Secara Tiba-Tiba, Ini Penyebabnya!

- 6 Oktober 2022, 09:37 WIB
Ilustrasi. Gejala gagal jantung
Ilustrasi. Gejala gagal jantung /Pixabay/

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan faktor risiko penyakit jantung meliputi faktor yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

Faktor yang tak bisa dimodifikasi berupa usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga dengan serangan jantung yang meninggal pada usia yang lebih muda.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: PSG Ditahan Imbang Benfica, Lionel Messi Tuntaskan Misinya

Sementara itu, faktor risiko yang dapat dimodifikasi berupa obesitas, merokok, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, kadar lemak berlebih (dislipidemia), serta stres yang berlebihan.

Meski faktor risiko seperti usia dan jenis kelamin tak bisa diubah, seseorang bisa menganut gaya hidup sehat demi mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

"Saya pernah punya pengalaman, seorang laki-laki serangan jantung di usia 28 tahun, pada saat sedang main futsal. Diselidiki lebih lanjut, ternyata sudah memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus per hari sejak kelas 3 SD," jelas dia.

Baca Juga: Lee Sun Bin Hadiri Konferensi Pers Dating Show Pink Lie, Begini Penampilannya

Azlan menekankan kematian mendadak pada usia yang lebih muda, tidak selalu akibat serangan jantung.

Meskipun proporsi penyebabnya paling banyak memang masih disebabkan oleh serangan jantung, serangan akibat sumbatan pada pembuluh darah jantung.

"Adakalanya gangguan irama jantung seperti Brugada, atau kelainan otot jantung yang sangat tebal yang disebut sebagai Hypertrophic Cardiomyopathy, dapat pula menyebabkan kematian mendadak, yang bukan disebabkan akibat serangan jantung," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah