Dalam para ilmuwan telah mengevaluasi dinamika metabolisme energi antara kronotipe awal dan akhir selama istirahat dan olahraga.
Penelitian dilakukan kepada 51 orang dewasa dengan sindrom metabolik. Mereka dikategorikan sebagai kronotipe awal atau kronotipe akhir berdasarkan tanggapan mereka terhadap kuesioner di pagi dan malam hari.
Preferensi metabolisme energi para peserta dinilai dengan mengizinkan mereka melakukan latihan intensitas sedang hingga tinggi di atas treadmill.
Baca Juga: Eva Celia Genap 30 Tahun, Sophia Latjuba Ucapkan Ulang Tahun dan Tulis ini Untuk sang Anak
Baik istirahat dan latihan oksidasi karbohidrat dan lemak ditentukan untuk mengukur preferensi bahan bakar energi.
Selain itu, detak jantung dan peringkat pengerahan tenaga yang dirasakan dinilai. Pola aktivitas fisik, komposisi tubuh, dan sensitivitas insulin untuk pembuangan glukosa non-oksidatif juga ditentukan.
Analisis parameter metabolik mengungkapkan bahwa kronotipe awal memiliki VO2maks lebih tinggi ( penggunaan oksigen maksimum selama latihan) dan pembuangan glukosa non oksidatif daripada kronotipe akhir.
Dari penelitian menunjukan banyak keadaan darurat kardiovaskular disebabkan oleh hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, Pasien dengan penyakit autoimun berisiko lebih besar mengalami komplikasi setelah serangan jantung.
Baca Juga: Revolusioner! Teknologi Robot dan Wasit Wanita Akan Diterapkan FIFA di Piala Dunia 2022 Qatar?
Kehati-hatian ekstra diperlukan saat menyaring remaja yang depresi dengan diabetes tipe 1.