7 Efek Mengerikan dari Kurang Tidur, Berkaitan dengan Penyakit, Hubungan Intim hingga Kematian

- 17 September 2022, 19:07 WIB
Ilustrasi bahaya kurang tidur.
Ilustrasi bahaya kurang tidur. /Pexels/ SHVETS production

Dalam jajak pendapat Sleep in America 2005, orang yang didiagnosis dengan depresi atau kecemasan lebih cenderung tidur kurang dari enam jam di malam hari.

Gangguan tidur yang paling umum, insomnia , memiliki kaitan paling kuat dengan depresi . Dalam sebuah penelitian tahun 2007 terhadap 10.000 orang, mereka yang menderita insomnia lima kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak menderita insomnia. Faktanya, insomnia seringkali merupakan salah satu gejala pertama dari depresi.

Baca Juga: Margot Robbie Kecewa Saat Kunjungi Sahabatnya Konsumsi Narkoba Cara Delevingne, Begini Kabarnya

6. Kurang tidur membuat jadi pelupa.

Pada tahun 2009, peneliti Amerika dan Prancis menetapkan bahwa peristiwa otak yang disebut "riak gelombang tajam" bertanggung jawab untuk mengkonsolidasikan memori.

Riak juga mentransfer informasi yang dipelajari dari hippocampus ke neokorteks otak , di mana ingatan jangka panjang disimpan. Riak gelombang tajam terjadi sebagian besar selama tingkat terdalam tidur.

7. Meningkatkan risiko kematian

Dalam "Whitehall II Study," peneliti Inggris melihat bagaimana pola tidur mempengaruhi kematian lebih dari 10.000 pegawai negeri Inggris selama dua dekade.

Hasilnya, yang diterbitkan pada tahun 2007, menunjukkan bahwa mereka yang mengurangi waktu tidur mereka dari tujuh menjadi lima jam atau kurang setiap malam hampir dua kali lipat risiko kematian mereka dari semua penyebab. Secara khusus, kurang tidur melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: webMD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah