Waspada, Pengidap HIV/AIDS Di Bandung Raya Terus Bertambah 400 Orang Setiap Tahun, Hindari Bercinta Sembaranga

- 17 September 2022, 12:47 WIB
Foto: Tangkap layar, waspada, pengidap penyakit HIV/AIDS di Bandung Raya terus bertambah 400 orang setiap tahun, hindari bercinta sembarangan / IG @yaids /
Foto: Tangkap layar, waspada, pengidap penyakit HIV/AIDS di Bandung Raya terus bertambah 400 orang setiap tahun, hindari bercinta sembarangan / IG @yaids / /

JURNAL SOREANG - Kasus sebaran penyakit HIV/AIDS di Bandung Raya cukup signifikan.

Penyakit ini merupakan penyakit menular yang berbahaya melanda di Bandung Raya.

Masyarakat seharusnya pahami hal ini bahkan pengidap penyakit ini di Bandung Raya sering kedapatan sepelekan kasusnya, sehingga mereka terus melakukan aktivitas bercinta sembarangan.

Baca Juga: 5 Magis yang Terjadi Setelah Kedatangan Luis Milla di Persib, Nomor 4 jadi Kartu Truf Bangkitnya Maung Bandung

Pengidap HIV/AIDS terdeteksi cukup tinggi di Kota Bandung. Pemkot Bandung mencatat sebanyak 5.000 kasus HIV/AIDS.

Pendataan tersebut hanya didapatkan dari pasien yang lakukan pengobatan, artinya warga yang belum berobat belum masuk data jumlahnya.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, menyampaikan kejadian tersebut seperti puncak gunung es, karena hanya ribuan kasus itu yang baru terdeteksi.

Baca Juga: David Beckham Berduka atas Wafatnya Ratu Elizabeth II, Legenda Sepak Bola Inggris: Doa Terbaik untuk Kerajaan

"Mungkin saja bisa lebih besar. Saya juga tidak tahu kenapa tiba-tiba pengidap mahasiswa atau siapa," tutur Yana pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Nantinya kata Yana, para asistennya dan dinas terkait bakal berkoordinasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) terkait kejadian tersebut.

Pendapat Yana, hal itu perlu segera diantisipasi, sebab tidak semua pengidap HIV/AIDS itu bisa terbuka untuk berkonsultasi.

Baca Juga: David Beckham Jadi Sorotan, Antre 12 Jam Demi Beri Penghormatan pada Ratu Elizabeth II di Westminster Hall

Yana memastikan tes HIV/AIDS di Kota Bandung tidak dipungut biaya.

"Saya juga bukan menyalahkan metode surveinya. Tapi ini sebagai peringatan kita saja. Tapi akurasinya saya tidak tahu, karena kelompok ini tuh pasti tertutup," tutur Yana.

Halaman:

Editor: Ade Mamad

Sumber: arahkata.pikiran.rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x