Gejalanya di antaranya, Miss V tiba-tiba terasa kencang, ada sensasi seperti terbakar, nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri saat memasukkan tampon.
Juga nyeri selama pemeriksaan panggul dan otot Miss V menjadi kejang.
Ada 3 jenis terapi untuk mengatasi vaginismus, yakni: terapi fisik dasar panggul, terapi dilator Miss V, dan terapi perilaku kognitif.
2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penyakit IMS seperti klamidia dan gonore, juga dapat membuat perasaan seolah Miss V terlalu kencang hingga menyebabkan hubungan jadi menyakitkan.
Baca Juga: Miss V Alami Keputihan Warna Coklat, Apakah Normal? Ini Penjelasan Medisnya
Sebaiknya konsultasikan pada dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari terjadinya kondisi yang lebih buruk seperti radang panggul.
Radang panggul sendiri adalah infeksi pada organ reproduksi dan dapat menyebabkan infertilitas, kehamilan ektopik , dan sakit perut jangka panjang.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah infeksi akibat jamur pada Miss V yang dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, gatal, kekeringan dan pembengkakan, sehingga membuatnya terasa kencang.
Baca Juga: Miss V Berjerawat, Kok Bisa? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kabar baiknya, infeksi jamur ini mudah diobati dengan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter, dengan lama pengobatan sekitar tiga sampai tujuh hari.