Namun sebuah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mikrobiologi berhasil menunjukkan.
Bahwa cairan yang dikeluarkan saat ejakulasi dapat membantu membilas atau membersihkan zat-zat peradangan.
Cairan yang dikeluarkan laki-laki saat tengah melakukan hubungan intim, dapat melibas zat pemicu kanker yang berada di dalam kelenjar prostat.
Dengan kata lain, semakin jarang seorang laki-laki ejalukasi, maka disinyalir zat-zat pemicu kanker atau zat karsinogen akan menumpuk lebih lama di dalam sperma yang ada di dalam kelenjar prostat.
Baca Juga: 5 Posisi Berhubungan Intim yang Beresiko, Harus Diwaspadai Pasutri Saat Bercinta
Perlu menjadi catatan, hingga saat ini para peneliti belum menemukan kata sepakat terkait frekuensi ejakulasi dengan faktor risiko kanker prostat.
Bahkan ada penelitian yang menunjukkan, bahwa laki-laki yang aktif secara sering ejakulasi, justru bisa terkena kanker prostat di usia dini.
Tidak hanya itu, bahkan kalau terlalu sering masturbasi, konon bisa menyebabkan resiko kecanduan dan cedera pada otot Mr P.