Network
JURNAL SOREANG - Masih cukup banyak pasangan suami istri yang masih kurang mengetahui pendidikan seputar masalah hubungan intim, terutama bagi pasutri muda yang baru menikah.
Padahal pendidikan mengenai hubungan intim akan sangat banyak memberi banyak hal kepada kehidupan rumah tangga tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh harus dilakukan.
Dilansir dari Mind Body Green, berikut adalah beberapa tanda penting yang patut diwaspadai mengenai hubungan intim yang tidak sehat.
1. Melakukan Hubungan Intim Terasa Paksaan
Jika aktivitas hubungan intim sudah terasa seperti tugas, penting untuk bertanya pada diri sendiri mengapa terasa seperti itu.
Ketika sesuatu mulai terasa seperti tugas yang memberatkan, itu mungkin karena kita secara mental membuatnya tidak lagi terasa "alami".
Bercinta, sebagaimana masyarakat kita menggambarkannya, dibuat tampak seperti peristiwa yang sangat seksi yang terjadi secara alami setiap saat, dan setiap orang yang terlibat dipuaskan dengan kebutuhan yang diinginkan.
Baca Juga: Tidak Bisa Bahasa Mandarin! Begini Pengalaman Pertama Seorang TKI Bekerja di Pabrik Taiwan
Hal ini biasanya terjadi karena salah satu dari pasangan yang merasa ada ketidaknyamanan, kurang atau tidak bisa membuka komunikasi kepada pasangan yang satunya tentang apa yang sebenernya dia inginkan dalam masalah hubungan intim.
2. Kehidupan Hubungan Intim Terasa Tidak Seimbang
Tidak ada yang salah dengan memberi lebih banyak atau menerima lebih banyak jika itu yang Anda dan pasangan diskusikan bersama dan apa yang paling memenuhi setiap kebutuhan satu sama lain.
Dalam skenario ini, kita membahas keseimbangan seksual yang berat sebelah seperti misalnya salah satu di antara pasangan selalu tidak merasakan kepuasan.
Baca Juga: Manfaat Hubungan Intim Saat Hamil Tua, Ternyata Bisa Bikin Begini
Lagi-lagi hal ini terjadi dengan kemungkinan besar tidak ada banyak komunikasi terbuka di antara kedua pasangan.
Ingat, percakapan mengenai ini mungkin tidak nyaman, tetapi tidak nyaman tidak berarti bahwa itu adalah percakapan yang buruk.
3. Hubungan Intim Selalu Terjadi Tanpa Kesepakatan
Untuk pasangan yang memulai (entah suami atau istri), penting untuk bertanya: Bagaimana mood-mu malam ini? Apakah bersedia untuk melakukannya?
Memberi setiap orang ruang untuk menjawab dengan jujur akan memberi setiap pasangan sebuah rasa kenyamanan. Hal itu akan berperan penting dalam nikmat atau tidaknya hubungan intim.
4. Ketika Mengasumsikan Bercinta Hanya Tentang Penetrasi
Hubungan intim atau bercinta memiliki definisi yang lebih luas dan bukan semata-mata hanya bertujuan untuk orgasme.
Bagi beberapa orang yang berjuang dengan trauma bercinta, barangkali sentuhan atau pelukan sudah cukup mendefinisikan hubungan intim tersebut.
Baca Juga: Apakah Kecanduan Hubungan Intim Itu Nyata ? 6 Persen Orang Amerika Mengalaminya
Sementara bagi yang lain, masturbasi sama halnya dengan hubungan intim penetratif dengan pasangan, karena meski berbeda, keduanya merupakan bentuk ekspresi seksual.
Maka dari itu, penting untuk memperluas pola pikir mengenai hubungan intim. Alih-alih hanya sebatas mengartikannya sebagai penetrasi untuk mencapai orgasme, bercinta justru harusnya adalah pengalaman kesenangan yang penuh makna yang bisa dilakukan dengan banyak cara.
5. Tidak Yakin Dengan Apa yang Anda Inginkan Saat Bercinta
Jika Anda menemukan diri Anda tidak yakin bagaimana menikmati disentuh dan kesenangan seperti apa yang terasa enak bagi tubuh Anda, inilah saatnya untuk melakukan sedikit improvisasi.
Luangkan waktu untuk mengenal tubuh Anda dan bagaimana sebenarnya cara tubuh Anda merespons kesenangan, ini tidak hanya akan menggairahkan pribadi Anda, tetapi juga akan membantu mengomunikasikan dengan lebih baik kepada pasangan apa yang Anda sukai.
Hal tersebut juga memungkinkan pasangan Anda menjadi pasangan yang lebih baik bagi Anda dan menciptakan pengalaman yang lebih terhubung.
Memprioritaskan apa yang diri sendiri senangi saat bercinta diperlukan untuk memiliki hubungan intim yang bahagia dan menyenangkan!
Baca Juga: Simak! Benarkah Hobi Ngemil Bisa Bikin Badan Gemuk? Ini Faktanya
6. Frekuensi Melakukan Hubungan Intim Berkurang
Jika bercinta adalah hal yang Anda singkirkan dari kesibukan Anda, inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali. Selain karena kenikmataannya, ada manfaat kesehatan dari bercinta dan juga sebagai penjaga koneksi dengan pasangan.
Jika Anda terlalu sibuk untuk berhubungan intim, coba untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini:
- Mengapa saya tak punya waktu untuk berhubungan intim?
- Apakah saya sengaja menghindari waktu untuk berhubungan intim atau benar-benar merasa tidak punya waktu?
- Apakah ada yang saya takutkan?
- Apakah saya pantas untuk terus menunda menikmati hal-hal yang sebenarnya menyenangkan?
7. Aktivitas Hubungan Intim Terasa Monoton
Begitu banyak faktor yang membuat aktivitas bercinta menjadi monoton.
Salah satu hal penting untuk diingat dalam situasi ini adalah: jika Anda dan pasangan Anda melakukan hubungan intim yang monoton, tetaplah lakukan.
Seiring itu, mulailah membuka percakapan untuk kemungkinan mencoba hal-hal baru dalam hubungan aktivitas Anda bersama pasangan. Karena sekali lagi, komunikasilah yang mampu mengubah keadaan.
8. Tidak Pernah Meluangkan Waktu untuk "Solo"
Bercinta secara solo alias masturbasi sebenarnya adalah cara yang bagus untuk memungkinkan eksplorasi dan intensionalitas untuk pemahaman yang lebih baik tentang tubuh kita sendiri.
Selain hal itu dipercaya akan membantu kita merasa lebih percaya diri dengan pasangan, masturbasi juga salah satu dari banyak cara untuk menjaga kesehatan kita.
***
