JURNAL SOREANG - Memasuki musim haji, faktor kesehatan menjadi salah satu penunjang utama kelancaran pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Jemaah haji harus selalu dapat menjaga kondisi kesehatannya agar dapat menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan lancar.
Salah satu hal penting yang perlu diingat oleh seluruh jemaah haji adalah menjaga kadar cairan dalam tubuh agar selalu terhidrasi.
Suhu udara yang panas di Mekkah dan Madinah saat ini dapat membuat jemaah haji mudah kehilangan cairan dalam tubuh.
Tentu saja, jika jemaah haji kehilangan banyak cairan tubuh atau dikenal dengan sebutan dehidrasi akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dilansir dari laman kemenag.go.id, Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia juga telah memberikan imbauan bagi jemaah haji untuk selalu banyak minum air putih.
Hal ini dilakukan agar kesehatan tubuh para jemaah haji dapat selalu terjaga dan asupan cairan terpenuhi.
Menurut Muhammad Imran selaku Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia, kondisi dehidrasi ini dapat memicu kondisi penyakit bawaan jemaah haji menjadi berat.
Selain itu, jika jemaah haji terkena dehidrasi atau kekurangan asupan cairan, sejumlah bahaya ini dapat mengintai dan menjadi masalah serius.
Baca Juga: Update Piala Presiden 2022: Berikut Daftar Top Skor Sementara, Ada Penyerang Persib Bandung dan PSIS
Dirangkum Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut beberapa dampak jika seseorang terkena dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh.
Hal pertama yang diakibatkan oleh dehidrasi adalah heat stroke, yakni kondisi suhu tubuh seseorang meningkat secara drastis.
Jika jemaah haji menderita dehidrasi, salah satu dampak serius yang diakibatkan oleh kekurangan asupan cairan dalam tubuh yaitu heat stroke.
Baca Juga: Jadwal Layanan Mobil SIM Keliling Kabupaten Bandung Jumat, 24 Juni 2022
Saat seseorang terkena dehidrasi dan mengalami heat stroke, kondisi ini dapat membahayakan tubuh.
Yang kedua, jika seseorang terkena dehidrasi atau kekurangan cairan, maka tubuh akan menjadi lemas.
Padatnya aktivitas ibadah haji selama di Tanah Suci tentu membuat jemaah haji harus mempersiapkan energi yang cukup banyak.
Salah satu cara untuk menjaga energi tetap terjaga selama menunaikan ibadah haji adalah dengan menjaga asupan cairan tubuh.
Karena, jika jemaah haji mengalami kondisi dehidrasi dan tubuh menjadi lemas, hal ini akan berdampak pada proses pelaksanaan ibadah haji.
Akibat yang ketiga saat seseorang mengalami dehidrasi adalah memicu terjadinya hipertensi atau darah tinggi.
Baca Juga: Heboh Isu Hari Kiamat, Fenomena 5 Planet Sejajar akan Terjadi 24 Juni 2022, Terjadi 18 Tahun Sekali?
Hipertensi merupakan salah satu kondisi dimana saat tekanan darah seseorang menjadi tinggi atau di atas batas normal.
Kurangnya asupan cairan dalam tubuh atau dehidrasi juga dapat memicu seseorang terkena hipertensi.
Sebisa mungkin, jemaah haji untuk rajin minum air putih selama tengah berada di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji agar terhindar dari dehidrasi, sehingga kondisi kesehatan tubuh tetap dapat terjaga.***