JURNAL SOREANG - Bagi sebagian orang, sulit tidur di malam hari menjadi kebiasaan. Padahal jika tidur terlalu larut malam bisa berpengaruh pada kesehatan.
Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti menuturkan, agar lebih mudah tidur di malam hari, kita disarankan mengatur pernapasan dengan ketukan 4-7-8.
"Ambil napas 4 ketukan, menahan napas 7 ketukan kemudian dihembuskan irit-irit sampai 8 ketukan," katanya yang berpraktik di Klinik Angsamerah.
Selain mengatur pernapasan, lanjutnya, kita bisa melakukan peregangan otot agar menjadi lebih rileks dan memudahkan untuk tidur.
Inez mengingatkan kalau kita harus bisa memisahkan area antara bekerja atau belajar dan tidur. Cara ini membantu mengondisikan tubuh sesuai seperti seharusnya.
"Kalau misalnya lagi WFH, biasakan memisahkan area untuk bekerja dan tidur. Terkadang di kasur sambil laptop-an, itu tidak disarankan karena tubuh jadi tidak terkondisikan, tidak belajar bahwa kalau sudah di kasur untuk istirahat," tuturnya seperti dilansirkan Antara, Rabu 1 September 2021.
Dijelaskan Inez, tidur termasuk di masa pandemi COVID-19, termasuk kebutuhan dasar setiap orang yang perlu terpenuhi. Namun faktanya tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan ini salah satunya karena mengalami gejala kecemasan.