JURNAL SOREANG - Membuat anak bahagia adalah dambaan setiap orangtua. Namun, menuruti setiap keinginan anak, bukanlah hal yang baik.
Banyak orangtua yang fokus terhadap parenting untuk dapat meningkatkan karakter anak, tidak melukai anak dengan kekerasan fisik dan batin. Zaman dahulu, cara mendidik anak agar tidak manja mayoritas adalah dengan pukulan, cubitan dan bentakan. Namun di saat ini, semakin banyak orangtua yang sadar terhadap masa emas anak.
Menuruti keinginan anak secara terus menerus, membuat anak menjadi anak yang manja, sehingga kita harus memberikan batasan untuk anak.
Baca Juga: La Liga : Almeria Diprediksi akan Imbang 1-1 Hadapi Mallorca
Tanpa batasan, anak akan sulit bertanggung jawab saat dewasa nanti. Tidak jarang anak yang dimanjakan oleh orangtuanya berakhir dengan banyak masalah.3
Masalah sosial seperti boros serta penggunaan obat-obatan terlarang untuk kesenangan.
Lalu bagiaimana cara orangtua mendidik anak agar tidak manja?
Begini cara mendidik anak agar tetap tegas:
1. Jadilah orangtua yang dapat menjadi panutan yang baik
Anak-anak adalah peniru yang baik, sehingga kita harus memberi contoh. Semakin sering anak melihat tingkah laku kita, anak akan menjadikan pola tersebut menjadi prinsip mereka, sehingga ini adalah hal yang paling efektif untuk membuat anak menjadi tidak manja.
2. Ajarkan anak arti bertanggung jawab
Saat anak membuat kesalahan hindari hukuman, ganti dengan konsekuensi. Misalnya membersihkan minuman mereka yang tumpah, membuang bekas makanannya ke tempat sampah. Hal ini akan membuat anak merasa orangtuanya tegas, anak tidak akan merasa ketakutan, namun akan merasa menghormati orangtuanya.
3. Ajarkan anak untuk bertahan hidup
Ajak anak untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari, membantu mulai mencuci piring sendiri, membantu melipat baju, atau bermain pretend play.
4. Ajarkan anak tentang sebuah proses atau tidak mengiyakan semua keinginan anak
Menerapkan aturan yang konsisten, dan tidak langsung mengikuti keinginan anak. Ini adalah salah satu proses agar anak bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Orangtua perlu mempertimbangkan ketika anak memiliki keinginan atau kebutuhan. Anak memiliki senjata untuk mendapatkan keinginannya, dengan cara menangis.
Orangtua, khususnya ibu, akan mengalami kelelahan dalam mengurus rumah tangga. Ibu perlu dukungan dari keluarga dalam melakukan penerapan aturan kepada anak, supaya anak terbiasa dengan aturan yang telah dibuat.
Maka dari itu sikap tegas dan konsisten, dalam menyampaikan peraturan adalah hal penting yang perlu dibicarakan dengan seluruh anggota keluarga. Tentu terdapat hal-hal yang flexible yang dapat disesuaikan dengan kondisi tertentu.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang