JURNAL SOREANG - Attention Deficit Hyperactivity Disorder, atau gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD) ini memiliki beberapa gejala juga jenis. Apa saja? Simak penjelasannya dibawah dalam artikel ini yah!
Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat dikategorikan menjadi 2 jenis masalah perilaku:
- Inattentiveness (kesulitan berkonsentrasi dan memusatkan perhatian)
- Hiperaktif dan impulsif
Baca Juga: Khawatir Anak Tak Suka Baca? Berikut Tips Jitu agar Bisa Menumbuhkan Minat Baca Sesuai Usianya
Banyak orang dengan ADHD memiliki masalah yang termasuk dalam kedua kategori ini, namun tidak selalu demikian.
Misalnya, sekitar 2 hingga 3 dari 10 orang dengan kondisi tersebut memiliki masalah dengan konsentrasi dan fokus, tetapi tidak dengan hiperaktif atau impulsif.
Bentuk ADHD ini juga dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (ADD). ADD terkadang tidak diketahui disebabkan gejalanya mungkin kurang jelas.
Baca Juga: 5 Luka Masa Kecil yang Dampaknya Hingga Dewasa, Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya yang Ampuh
ADHD lebih sering didiagnosis pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Anak perempuan lebih cenderung memiliki gejala kurang perhatian saja, dan cenderung menunjukkan perilaku mengganggu yang membuat gejala ADHD lebih jelas. Ini berarti anak perempuan yang menderita ADHD mungkin tidak selalu terdiagnosis.
Gejala pada Anak-Anak dan Remaja
Gejala ADHD pada anak-anak dan remaja dapat didefinisikan dengan jelas, dan biasanya terlihat sebelum usia 6 tahun. Gejala tersebut terjadi di lebih dari 1 situasi, seperti di rumah dan di sekolah.
Anak-anak mungkin memiliki gejala kurang perhatian dan hiperaktif dan impulsif, atau mereka mungkin hanya memiliki gejala salah satu dari jenis perilaku ini.
- Kurang perhatian (kesulitan berkonsentrasi dan fokus)
- Tanda-tanda utama kurangnya perhatian adalah:
- Memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah teralihkan
- Membuat kesalahan yang ceroboh – misalnya, dalam tugas sekolah
- Tampak pelupa atau kehilangan barang
- Tidak mampu untuk tetap pada tugas-tugas yang membosankan atau memakan waktu
- Tampaknya tidak dapat mendengarkan atau melaksanakan instruksi
- Terus-menerus mengubah aktivitas atau tugas
- Mengalami kesulitan mengatur tugas
- Hiperaktif dan impulsif
Tanda-tanda utama hiperaktif dan impulsif adalah:
- Tidak dapat duduk diam, terutama di lingkungan yang tenang atau sunyi
- Terus-menerus gelisah
- Tidak dapat berkonsentrasi pada tugas
- Gerakan fisik yang berlebihan
- Berbicara berlebihan
- Tidak bisa menunggu giliran
- Bertindak tanpa berpikir
- Menyela percakapan
- Sedikit atau tidak ada rasa bahaya
Gejala-gejala ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan seorang anak, seperti prestasi yang rendah di sekolah, interaksi sosial yang buruk dengan anak-anak lain dan orang dewasa, dan masalah disiplin.
Kondisi terkait pada anak-anak dan remaja dengan ADHD
Meski tidak selalu demikian, beberapa anak mungkin juga memiliki tanda-tanda masalah atau kondisi lain yang menyertai ADHD, seperti:
Baca Juga: Cara Berdoa Menurut Mbah Moen: dari Mulai Memohon Kebahagiaan Dunia Akhirat hingga Kelimpahan Rezeki
- Gangguan kecemasan – yang menyebabkan anak Anda sering khawatir dan gugup; itu juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti detak jantung yang cepat, berkeringat dan pusing
- Gangguan pemberontak oposisi (ODD) - ini didefinisikan oleh perilaku negatif dan mengganggu, terutama terhadap figur otoritas, seperti orang tua dan guru
- Gangguan perilaku – ini sering melibatkan kecenderungan perilaku yang sangat antisosial, seperti mencuri, berkelahi, vandalisme, dan menyakiti orang atau hewan
- Depresi
- Masalah tidur – merasa sulit untuk tidur di malam hari, dan memiliki pola tidur yang tidak teratur
- Gangguan spektrum autistik (ASD), ini mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, minat, dan perilaku
- Dyspraxia, suatu kondisi yang mempengaruhi koordinasi fisik
- suatu kondisi yang mempengaruhi otak dan menyebabkan serangan berulang atau kejang
- Sindrom Tourette, suatu kondisi sistem saraf, ditandai dengan kombinasi suara dan gerakan yang tidak disengaja (tics)
- Kesulitan belajar, seperti disleksia
Itulah tadi beberapa gejala juga jenis dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Semoga membantu para wanita, yang telah menjadi ibu atau yang baru akan menjadi ibu. Semangat!***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang