Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Kerusakan Saraf Mata atau Glaukoma, Simak Penjelasannya

7 Oktober 2022, 12:32 WIB
Gejala, penyebab, dan pengobatan kerusakan saraf mata atau glaukoma / IG @oftalmologiavalme / /

JURNAL SOREANG - Dari sekian banyak dari penderita akibat kerusakan saraf mata.

Hal ini menyebabkan sebagian orang kehilangan kemampuan pada penglihatannya.

Penyakit ini disebut glaukoma yakni kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata.

Baca Juga: Direktur PT Liga Indonesia Baru: LIB dan Lainnya Ditetapkan Tersangka Pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan

Dilansir YouTube Bethsaida Hospital, kondisi ini ditandai dengan nyeri di mata, mata merah, penglihatan kabur, serta mual dan muntah.

Penyakit glaukoma perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya kebutaan, pada bagian dalam mata terdapat aqueous humour.

Aqueous humour yang mengalir melalui bilik mata depan lalu keluar melalui sistem drainase yang disebut trabecular meshwork.

Baca Juga: Bingung! Rizky Billar Mangkir, Alasan Berbeda Disampaikan Kuasa Hukum ke Polisi dan Media, Mana yang Benar?

Adapun aqueous humour sendiri berfungsi sebagai cairan alami yang berfungsi menjaga bentuk mata, menyuplai nutrisi, dan membersihkan kotoran.

Apabila aqueous humour diproduksi secara berlebihan maka trabecular meshwork tidak akan berfungsi dengan baik.

Sehingga penumpukan cairan bisa terjadi dengan kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan pada bola mata dan merusak saraf mata.

Baca Juga: Rizky Billar Bantah Lakukan KDRT Terhadap Lesti Kejora, Kuasa Hukum Sebut Tuduhan Itu Berlebihan

Glaukoma terdiri dari beberapa jenis, tetapi ada dua di antaranya yang umum terjadi, yaitu:

- Glaukoma sudut terbuka

Yaitu glaukoma yang terjadi akibat saluran pengalir aqueous humour tersumbat sebagian.

- Glaukoma sudut tertutup

Yaitu glaukoma yang terjadi karena saluran pengalir aqueous humour tertutup sepenuhnya.

Baca Juga: Deretan Weton yang Bakal Ketiban Rejeki Nomplok di Tahun 2022 Berdasarkan Sabda Primbon Jawa, Cek Segera!

Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan tertinggi di dunia setelah katarak.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) di tahun 2020, ada sekitar 23 juta orang di seluruh dunia yang menderita glaukoma.

Meski glaukoma tidak dapat dicegah, pemeriksaan lebih awal dan penanganan yang tepat akan membantu terjadi kebutaan.

Baca Juga: Viral! Bocoran Pemenang Ballon d’Or 2022, Ternyata No 1 Sudah Banyak Orang Prediksi

Gejala umum pada penderita glaukoma sudut terbuka adalah penglihatan kabur.

Sementara, gejala yang sering terjadi pada glaukoma sudut tertutup adalah sakit kepala berat, nyeri di mata, dan mata merah.

Pengobatan dan Pencegahan Glaukoma
dengan pemeliharaan mata dengan rutin dapat menghindari risiko kebutaan pada penderita glaukoma.

Baca Juga: Lesti Kejora Disebut Tampilkan Gelagat Aneh Sebelum Diduga Jadi Korban KDRT Rizky Billar, Begini Kata Jirayut

Metode pengobatannya tergantung kondisi pasien dan tingkat keparahan glaukoma yang diderita.

Glaukoma tidak selalu dapat dicegah, tetapi ada upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, antara lain:

- Mengonsumsi makanan sumber antioksidan, vitamin A, dan vitamin C, membatasi konsumsi minuman berkafein

- Posisikan bantal sedikit lebih tinggi saat tidur.

- Berolahraga secara teratur.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler