JURNAL SOREANG - Pada jaman sekarang, diabetes sebagai penyakit degeneratif telah menyerang usia muda.
Kenyataan bahwa beberapa tipe diabetes hanya bisa dikontrol, namun tidak bisa diobati menjadikannya sebagi penyakit yang harus diwaspadai.
Dalam kenyataannya ada perbedan antara diabetes dan prediabets.
Baca Juga: Lirik Lagu Satu Tuju, Single Baru Mahalini dan Rizky Febian
Dikutip dari Healthshots, dr Aniket Mule, konsultan penyakit dalam membedakan antara diabetes dan prediabetes.
Menurut dr Mule, diabetes adalah kondisi terlalu banyak gula dalam darah (glukosa darah tinggi).
Sementara prediabetes, suatu kondisi di mana gula darah tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi diabetes tipe 2 meskipun, itu dianggap sebagai indikasi bahwa seseorang berisiko berkembang ke diabetes tipe 2.
Baca Juga: Setelah Jadi Ketua Umum PP Persis, Ini Format 'Kabinet' yang Akan Dibentuk Ustaz Jeje Zaenudin
Prediabetes
"Prediabetes berarti kadar gula darah lebih tinggi dari kisaran yang disarankan tetapi tidak cukup tinggi untuk menunjukkan diabetes," kata Dr Mule.
Sederhananya, ini adalah kondisi sebelum diabetes. Karena itu, ini serius dan akan membutuhkan perhatian tepat waktu.
Jika tidak diperiksa dan dikontrol, perlahan-lahan dapat berkembang menjadi diabetes mellitus klinis.
Baca Juga: Cerita Ganindra Bimo Syuting Jagat Arwah Dini Hari, Dengar Suara Hajatan di Tengah Hutan Wanagama
Efek samping prediabetes
Mereka yang memiliki prediabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk penyakit jantung dan stroke.
Risiko masalah kesehatan yang serius meningkat bahkan lebih banyak bagi orang yang menderita diabetes.
Gejala prediabetes
Banyak orang dengan prediabetes tidak memiliki gejala, itu sebabnya diperlukan skrining rutin untuk mendeteksi. Namun Anda mungkin mengalami:
* Lapar berlebih
* Haus berlebih
* Kelelahan
* Sering buang air kecil
* Pertambaan berat badan
Diabetes
Diabetes melitus, umumnya dikenal sebagai diabetes, dapat disebut sebagai penyakit metabolik yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Dr Mule mengatakan, "Ini terjadi ketika tubuh seseorang gagal mengambil gula (glukosa) ke dalam sel-selnya dan menggunakannya untuk energi.
Dengan demikian, akan ada terlalu banyak gula dalam aliran darah. Ini adalah fakta yang diketahui bahwa diabetes yang tidak dikelola menyebabkan masalah jantung, ginjal, mata, dan saraf dan akhirnya kematian."
Baca Juga: Kisah Han Ji Hyun dalam Cheer Up Tayang Kapan? Catat Tanggal dan Berikut Sinopsisnya
Efek samping diabetes
Seseorang dengan diabetes yang tidak terkontrol dapat menderita serangan jantung, stroke, penyempitan arteri (aterosklerosis), kerusakan saraf, kerusakan ginjal yang membutuhkan dialisis, kerusakan mata yang retinopati, infeksi bakteri dan jamur, dan bahkan depresi.
Gejala diabetes meliputi kelaparan dan kelelahan, kencing lebih sering dan lebih haus, mulut kering dan kulit gatal, penglihatan kabur.
Dalam kasus diabetes tipe 2, seseorang mugkin juga mengalami; infeksi jamur, luka yang lama sembuh, nyeri atau mati rasa di kaki.
sementara untuk pasien diabetes tipe 1, seseorang mungkin mengalami; penurunan berat badan ynag tidak dapat dijelaskan, mual dan muntah.
Siapa yang berisiko terkena diabates dan prediabetes
Prediabetes dan diabetes memiliki beberapa faktor risiko yang sama. Faktor risiko untuk prediabetes dan diabetes adalah:
* Usia (di atas 45 tahun)
* Kelebihan berat badan atau obesitas
* Memiliki riwayat keluarga diabetes
Baca Juga: Ingin Diet Turunkan Berat Badan Tapi Takut Maag Kambuh? Lakukan 5 Tips Ini Kata dr Saddam Ismail
* Kurangnya aktivitas fisik
* Memiliki diabetes gestasional (diabetes selama kehamilan)
Di akhir penjelasan dr Mule mengatakan, "Sangat penting untuk mengelola kadar gula darah yang abnormal dengan bantuan obat-obatan, diet seimbang, dan olahraga."***