JURNAL SOREANG - Pola makan yang berkelanjutan dapat disesuaikan dengan jejak lingkungan yang ramah terhadap alam.
Pola makan perlu perlu diperhatikan oleh warganet yang berkeinginan untuk menjaga jenis makanan sekaligus lingkungan.
Warganey mungkin berpikir bahwa menjaga pola makan melalui konsumsi makanan organik.
Baca Juga: Wow Masih Muda, Ternyata ini Sosok Pemain Baru Persib Bandung Pengganti Deden Natshir
Namun, pola makan yang berkelanjutan lebih rumit.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menerangkan bahwa keberlanjutan mendukung manusia dan alam yang berlanjutan sampai kepada generasi selanjutnya.
Seperti contohnya, ketika warganet memutuskan menghindari tanaman berpestisida, mereka sekaligus juga mengonsumsi sayuran yang bernutrisi.
Baca Juga: Update Jadwal Play Off Piala Dunia 2022 Qatar Terbaru, Ukraina Akhirnya Bisa Bermain
Waeganet melakukan aktivitas tersebut dapat mendukung kesehatan manusia.
Menurut Christine Byrne seorang penulis healthline menyatakan bahwa pola makan wargane yang berkelanjutan atau suitanable akan berpengaruh pada efek manusia dan alam di jangka pendek dan menengah.
Pola makan yang berkelanjutan ini perlu diperhatikan bagi orang yang bekerja pada produksi makanan.
Baca Juga: Akun WA hingga YouTube Ichal Muhammad Hilang, Butuh Kasus Binary Option?
Pengolahan makanan mulai dari penanaman, pengemasan, pengangkutan, penjualan atau bahkan proses memasak seyogyanya dapat ramah lingkungan.
"Untuk mendukung manusia dalam jangka panjang, diet berkelanjutan harus meminimalkan risiko kondisi terkait diet seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker," tulis Christine Byrne.
Pola makan yang berkelanjutan adalah mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selanjutnya warganet perlu mengutamakan kehidupan atai kesejahteraan hewan dan mendukung biodiversity untuk keseimbangan alam.
Pemilihan pola makan seperti mengurangi mengonsumsi daging dan memilih untuk tidak memproduksi pupuk kimia.***