JURNAL SOREANG – Setiap orang pasti punya masalah masing-masing, konflik yang timbul tenggelam, tragedi, yang mana kesemuanya itu jika dibiarkan akan berujung depresi.
Mengatasi masalah dan beban hidup tanpa bantuan professional bisa sangat sulit, untuk itulah terapi keluarga memiliki peranan yang sangat penting.
Jika Anda ingin memperkuat hubungan keluarga Anda dan melewati masa-masa sulit dengan cara yang positif, terapi keluarga adalah pilihan yang terbaik.
Terapi keluarga biasanya melibatkan konseling psikologis oleh terapis pernikahan dan keluarga yang sudah berlisensi atau pekerja sosial klinis.
Mereka akan membantu Anda untuk mengumpulkan anggota keluarga dan mengarahkan situasi sulit, menyelesaikan konflik, hingga bisa meningkatkan komunikasi antar keluarga.
Terapi keluarga ini akan menunjukkan akar masalah yang terjadi di setiap anggota keluarga.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Merasa Sakit Hati? Ini 3 Obat Penawar Sakit Hati Menurut Rasulullah
Tidak hanya membantu meningkatkan hubungan keluarga, tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan mental tiap anggotanya.
Selain itu, hal yang perlu diingat adalah istilah keluarga ini tidak hanya melibatkan saudara sedarah, tetapi kepada semua orang yang berperan penting yang bisa mendukung dan dekat dengan Anda.
Berikut ini adalah jenis-jenis terapi keluarga yang dapat Anda pilih
Baca Juga: Jadwal 16 Besar Indonesia Masters 2021, Kamis 16 November 2021, 13 wakil Indonesia Siap Bertanding
1. Terapi Sistemik
Bentuk terapi ini memandang kekuasaan sebagai fakta alam bawah sadar yang mengarah pada masalah dalam keluarga.
Inti dari terapi sistemik berfokus pada makna dibalik perilaku anggota keluarga dan mengukur komunikasi alam bawah sadar.
Terapis mempertahankan pendekatan yang netral, membiarkan anggota keluarga menggali lebih dalam pada alam bawah sadarnya tentang apa yang menyebabkan masalah.
Baca Juga: Pikirkan Baik-Baik Sebelum Berbicara, Berikut Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Kamis 18 November 2021
2. Terapi Struktural
Jenis terapi keluarga ini berfokus pada penyesuaian sistem keluarga untuk memastikan bahwa orang tua selalu memegang kendali, yang dengan demikian dapat membantu memperkuat hubungan antar keluarga.
Orang dewasa diminta untuk menetapkan batasan yang sesuai, membantu anak-anak menyelesaikan masalah perilaku atau emosional , dan belajar bagaimana menyelaraskan dengan sistem keluarga.
Baca Juga: Mengenal Robert Budi Hartono, Bos Rokok yang Dinyatakan Terkaya di Indonesia, Ini Gurita Bisnisnya
3. Terapi strategis
Terapi strategis jauh lebih langsung dan singkat dalam arti bisa menyelesaikan masalah dalam waktu singkat.
Terapis menugaskan anggota keluarga untuk mengubah cara mereka berinteraksi satu sama lain, terutama pada anggota yang memiliki masalah.
Penugasan ini membantu terapis memahami masalah yang mendasar dan kemudian mengajarkan keluarga untuk berkomuniaksi dan membuat keputusan lebih produktif.
Kesimpulannya, mencari terapi keluarga memang membutuhkan banyak keberanian. Pada awalnya mungkin Anda akan merasakan malu dan ketakutan.
Tapi, selama Anda percaya bahwa itu akan baik untuk keluarga Anda dan diri sendiri, maka yakinlah bahwa Anda akan bisa menyelasaikan masalah, dan keluar dari sisi lain yang lebih kuat dan lebih menyatu dengan keluarga sendiri.***