Badai 5 Tahun Pertama Pernikahan, Bagaimana Menghadapinya?

3 Oktober 2021, 15:23 WIB
Badai 5 Tahun Pertama Pernikahan, Bagaimana Menghadapinya? /

JURNAL SOREANG – Banyak yang beranggapan bahwa 5 tahun pertama dalam pernikahan, adalah tahun-tahun terberat yang harus dilewati.

Apa yang kita lihat pada pasangan sebelum akad nikah tentu lebih banyak kelebihannya.
Itulah mengapa Anda memutuskan bersedia untuk berlanjut dalam mahligai pernikahan dengan orang tersebut.

Nah, ternyata setelah menikah baru terlihat sifat serta karakter aslinya seperti apa, sehingga banyak pasangan yang mungkin akan mengalami masa-masa sulit dalam 5 tahun pertama pernikahan.

Baca Juga: Kalung Mariah Carey Tertinggal di Brunei, Anak Sultan Hassanal Bolkiah ini Sewa Jet Pribadi untuk Kembalikan

Seperti yang dialami oleh couplepreuner yang juga berprofesi sebagai pengarang buku pernikahan dan keluarga, Fufu Elmart dan Canun Kamil berikut ini:

1. Tahap Euphoria

Pada tahap ini, pasangan suami istri sedang merasakan kebahagiaan menjadi penganti baru. Mungkin sedang rajin-rajinnya posting foto pernikahan,foto berdua yang romantis, dan moment kebahagiaan lainnya.

Biasanya ini hanya terjadi sekitar 3-4 bulan saja. Selanjutnya pasangan akan menjalankan proses berjuang secara utuh dan mendalam.

Kita mulai tahu keburukunnya, kelemahannya, kejelekannya dan secara otomatis kita juga akan tahu lebih dalam tentang kebaikan dsan hal-hal postif lainnya

Baca Juga: Truk Pengangkut Tiang Besi Tabrak Pembatas Jalan di Tol Purbaleunyi sampai Melintang di Jalur Berlawanan

2. Tahap pain

Setelah melewati masa euphoria kini pasangan akan memasuki tahap selanjutnya, yaitu tahap pain.

Biasanya beberapa pasangan akan merasakan hal misalnya “Kok pasangan saya begini ya, kenapa keluarga dia seperti itu ya sama aku?”. Ada perasaan pasanganan mulai tidak sesuai ekspektasi yang sudah ada dari sebelum menikah.

Akhirnya timbul pemikiran bahwa pernikahan tidak seindah seperti yang dibayangkan sebelumnya.

Bahkan hal ini pun sering dialami oleh pasangan yang sebelumnya berpacaran lama tapi setelah menikah tetap ada pemikiran tersebut, akhirnya tak sedikit pula yang menjadi bimbang.

Baca Juga: 5 Tanda Pria yang Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu karena Cinta, Pertahankan Pria Seperti Ini

3. Tahap Struggle

Setelah mulai muncul perasaan bimbang, kini pasangan memasuki tahap struggle dalam pernikahan. Disini pasangan akan merasa sadar bahwa banyak sekali kekurangan dari pasangan bahkan dari diri sendiri yang mungkin tanpa kita sadari.

Kemudian dari situlah ada keinginan untuk mencoba menyatukan segala kekurangan masing-masing.

Sayangnya dalam tahap ini banyak yang merasa berjuang sendirian, terutama istri. Banyak istri yang merasa hanya dia yang berjuang dalam pernikahannya, merasa suaminya tidak mengerti .

Begitu juga dengan suami yang beranggapan kenapa istri tidak pernah mengerti.Intinya kedua belah pihak saling merasa tidak dimengerti satu sama lain.

Tapi ingat, ini terjadi karena baru merasa sendirian. Yang mana merasa ini belum tentu memang kenyatannya seperti itu. Karena suami istri berjuang menurut versinya masing-masing.

Baca Juga: Hasil Imbang! Bojan Malisic Beri Kritik Keras, Michael Essien Dukungan Persib Bandung, Ini Katanya!

4. Tahap Survive

Setelah pasangan merasa sudah berjuang, berlanjut lagi masuk kedalam tahap survve. Pada tahap ini banyak pasangan yang seolah-olah menyerah dan pasrah dengan apa yang dilakukan pasangan.

Sering kali ditahap ini suami istri sama-sama berjuang sendirian dan tidak berusaha untuk membuat pasangannya mengerti apa yang sedang kita perjuangkan.

Akhirnya beberapa pernikahan hanya bertahan karena demi anak, atau karena malu dengan keluarga besar.

Baca Juga: Persib Bandung Manfaatkan Libur Liga 1 untuk Tingkatkan Performa Tim

Di tahap survive ini bahyak hubungan pernikahan seperti hubungan transaksional.

Contohnya suami yang merasa seperti mesin Atm saja, yang penting menafkahi. Sedangkan istri juga seringkali merasa seperti bertugas hanya mengurus rumah saja.
Ada juga suami istri yang merasa butuh hanya untuk berhubungan intim saja.

Sehingga sangat banyak hubungan pernikahan yang memilihi untuk mengakhiri masa survive ini dengan perceraian.

Baca Juga: Ratusan Hektare Sawah di Baleendah Kekeringan, Terdampak Pembangunan TPT, Petani: Pemerintah Jangan Diam Diri

“Kebanyakan dalilnya karena udah gak cocok lagi, udah gak sejalan lagi, udah berbeda pandangan.” Ujar fufu pada video dalam channel youtubenya Fufu Elmart.

Padahal sebenarnya sejak awal pernikahan, sudah jelas suami dan istri itu berbeda dari cara pandang, pola pikir, kebiasaan, adat istiadat, hingga cara menyelesaikan masalah yang berbeda.

Jadi jika hubungan pernikahan lantas menyerah karena perbedaan itu sebenarnya tidak make sense.

Padahal jika dalam masa survive ini saumi istri sama-sama melakukan perenungan atas kekurangan masing-masing, quality time, kembali membicarakan visi misi keluarga, lalu mengingat kembali bagaimana impian bersama saat akad nikah dulu, itu bisa jadi akan berhasil untuk masuk pada tahap selanjutnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur, Wajib Kamu Lakukan!

5. Tahap Blessed

Jika pasangan suami istri sudah berhasil melewati tahap survive, barulah akan merasakan keberkahan, dimana sama-sama berhasil untuk saling memahami baik buruknya pasangan, dan suka duka yang sudah terjadi dalam pernikahan.

Sehingga akan dengan mudah menerima apapun yang ada pada suami istri. Karena sudaah mengharapkan keridoan dan keberkahan dari Allah Swt.

Jadi bagi Anda yang mungkin sedang mengalami salah satu fase diatas, jangan menyerah, renungkan kembali, cari hikmahnya, cari apa maksud baik dari ujian pernikahan ini.

Semoga Allah berikan kesabaran dan kekuatan. Supaya Anda bisa seLaLu bersama dengan pasangan dan anak-anak Anda di dunia hingga akhirat nanti.***

Editor: Handri

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler