JURNAL SOREANG - Merokok merupakan perilaku, bahkan kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, termasuk generasi mudanya.
Situasi ini memunculkan pertanyaan di masyarakat mengenai apakah merokok bisa bermanfaat atau malah meningkatkan risiko Covid-19.
Jadii bagaimana sebetulnya efek merokok terhadap Covid-19? Apakah mengurangi atau malah memperburuk?
Baca Juga: LDII Larang Pengurus dan Umatnya Merokok, Ini Alasannya
Simak penjelasan lebih lengkapnya.
Merokok bisa menyebabkan risiko mengalami Covid-19 2,48 kali lebih berat apabila terinfeksi.
Dan risiko meningal dunia akibat Covid-19 sebabkan 2,58 kali lebih tinggi.
Merokok sama saja dengan komorbid.
CDC menyatakan bahwa orang yang masih atau pernah merokok termasuk kelompok orang-orang yang lebih besar risikonya untuk mengalami sakit berat bila terkena Covid-19.
Baca Juga: 6 Alasan Pemicu Rambut Sudah Beruban di Usia Remaja, Salah Satunya Merokok
Selain perokok, orang yang termasuk ke dalam kelompok ‘lebih berisiko’ tersebut kebanyakan adalah orang-orang dengan penyakit tertentu.
Mengapa merokok dapat meningkatkan risiko bila terkena Covid-19?
1. Menurunkan imunitas terhadap infeksi saluran napas.
2. Terdapat kerusakan paru akibat rokok sehingga lebih rentan bila terkena Covid-19.
Baca Juga: Hukum Merokok Saat Puasa, Asap Bisa Batalkan? Ini Pendapat MUI Kabupaten Bandung
3. Rokok berhubungan dengan penyakit yang menjadi komorbid Covid-19 seperti diabetes, penyakit paru, penyakit jantung, dan lainnya.
Jadi, kebiasaan merokok atau pernah merokok dapat meningkatkan risiko sakit berat hingga meninggal dunia apabila terkena Covid-19.***