JURNAL SOREANG - Saat ini media dihebohkan dengan berita salah satu lembaga kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diduga menyelewengkan donasi publik.
Kabarnya para petinggi lembaga pengelola dana sosial Aksi Cepat Tanggap yang diduga menyelewengkan donasi tersebut.
Diduga sedekah yang diterima oleh ACT, sebagian digunakan untuk memenuhi gaya hidup para bos alias petinggi-nya.
Bahkan disebutkan kalau gaji dari pengurus ACT mencapai ratusan juta rupiah.
Uang donasi ACT diduga ada yang mengalir untuk keluarga pimpinan lembaga tersebut, disertai penyaluran donasi yang bermasalah.
Berita hebohnya uang donasi ACT yang diselewengkan petingginya ini kemudian viral di TikTok.
Baca Juga: Lirik Lagu Full Senyum Sayang, Viral di TikTok Beserta Terjemahan Indonesia
Mengutip akun TikTok @berita_kini, netizen saling berpendapat terkait kabar petinggi ACT yang diduga menyelewengkan uang donasi.
"KASIHAN relawan nya yang bekerja ikhlas tanpa imbalan," kata salah satu netizen.
"gw pernah jadi relawan di ACT pada saat bencana Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah tahun 2019, setau aku para relawan lapangan jujur kok," ujar netizen lain.
"yg niat membantu tetap dapat pahala dgn apa yg diniatkan sementara pemegang amanah lah yg harus bertanggung jawab didepan Allah kelak," kata netizen lainnya.
Melansir laman resmi act.id, keberadaan ACT tidak terlepas dari sosok Ahyudin. Ia merupakan founder sekaligus pimpinan ACT pertama.
Ahyudin memimpin ACT selama 13 tahun sebelum akhirnya pada 2019 digantikan oleh Ibnu Khajar.
Sempat menjadi Ketua Dewan Pembina ACT, namun pada awal 2022 Ahyudin hengkang dari organisasi tersebut.
Saat ini, Ketua Dewan Pembina ACT bukan lagi Ahyudin melainkan N Imam Akbari.***