Kerugian Para Korban Robot Trading Fahrenheit Capai Rp700 Milyar, Begini Modus Aksinya

- 24 Maret 2022, 17:06 WIB
Polda Metro Jaya saat menggelar konferensi pers terkait kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit.
Polda Metro Jaya saat menggelar konferensi pers terkait kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit. /PMJ News

JURNAL SOREANG - Hendry Susanto ditangkap Bareskrim Polri Selasa 22 Maret 2022 lalu terkait kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit.

Bos Trading Fahrenheit ini juga langsung ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

Dalam aksinya tersebut, pelaku menjebak dan menipu para member trading Fahrenheit hingga mengalami kerugian cukup besar.

Baca Juga: Permohonan Penangguhan Penahanan Afiliator Binary Option Doni Salmanan Ditolak Kepolisian, Ini Alasannya

“Polanya melakukan promosi melalui marketing mereka di lapangan. Member mereka (Fahrenheit) diminta bergabung untuk investasi.

Satu orang downline bawa 10 orang. Member di bawahnya bawa 10 orang lagi, begitu seterusnya,” ujar Wadir Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Helfi Assegaf.

Dituturkan Helfi, trading Fahrenheit telah banyak menyalahi aturan karena tidak sesuai dengan izin Kementerian Perdagangan.

“Jadi sesuai perizinan yang diberikan yaitu barang fisik. Yang ditrading ini seakan-akan trading, padahal tidak, orang dijebak. Padahal izin yang diberikan adalah penyerahan barang langsung,” tuturnya Helfi seperti dilansirkan PMJNews dari Podcast Polri, Kamis 24 Maret 2022.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Warga Bandung Gratis Naik Bus Selama Tiga Tahun Kedepan

Lebih lanjut Herfi menuturkan, diketahui ada 7.000 akun telah terdaftar dalam aplikasi investasi bodong trading Fahrenheit.

Kerugian para korban trading Fahrenheit sendiri mencapai ratusan miliar rupiah.

“Sekitar 20 ribu sesuai dengan akun. Namun realnya ada 7.000 member. Kurang lebih Rp700 miliar nilai kerugiannya,” tambahnya.

Namun Helfi mengaku, polisi belum bisa memastikan uang member yang telah hilang atau ditipu dalam trading Fahrenheit itu bisa kembali. Sebab hal ini harus menunggu keputusan pengadilan.

Baca Juga: Paris Fernandes Bongkar Sifat Indra Kenz Affiliator Binary Option Binomo, Ternyata Aslinya Begini

Lebih lanjut Helfi menuturkan, sebenarnya ada beberapa member yang top line di trading Fahrenheit sudah sadar.

Namun karena ingin balik modal di trading Fahrenheit, mereka justru menipu member di bawahnya.

“Cara kerja marketing yaitu biasanya kalangan yang paling dekat dulu. Yaitu kelompok anak muda yang punya grup uang nongkrong. Baru ajak yang di luar-luar,” ungkap Helfi.

“Jika sudah sadar merasa ketipu, yang di atas (top line) rekrut dulu yang lain, agar balik modal baru keluar. Kemudian, jika ketahuan (polisi), pelaku buat lagi perusahaan baru. Begitu seterusnmya,” tambahnya.

Baca Juga: Jamaika Melepaskan Diri Saat Perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II, Penguasa Kerajaan Inggris Raya

Dijelaskan Helfi, setiap mendapatkan member baru dan bergabung di dalamnya, marketing trading Fahrenheit menjanjikan keuntungan yang sangat besar.

“Promo mereka (marketing) gunakan video di YouTube. Terus mereka buat rekening penampungan. Kalau dapat invevestor mereka dapat sekian persen,” jelasnya.

Sementara itu Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyita dua mobil mewah merek Lexus RX300 dan Toyota Fortuner serta dua unit apartemen di Taman Anggrek dan Latumenten sebagai barang bukti dalam kasus investasi bodong bermodus robot trading, Fahrenheit.

Baca Juga: Cabut HET Minyak Goreng Ternyata Bukan Solusi, Pejabat Terkait yang Urus Minyak Goreng Harus Tanggung Jawab

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menjelaskan, polisi juga menyita barang bukti lain terkait trading Fahrenheit, antara lain 19 token internet banking, 83 buku rekening, 21 buku rekening koran dan belasan ponsel dari berbagai merek serta uang tunai dalam bentuk rupiah dan mata uang asing.

Barang bukti tersebut seperti dilansirkan Antara, disita dari empat tersangka yang berinisial D, ILJ dan MF.

Mereka berperan sebagai admin situs web trading Fahrenheit dan tersangka DBC yang berperan sebagai admin media sosial Fahrenheit dengan tugas memasarkan produk Fahrenheit.***

Editor: Sam

Sumber: PMJNews ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah