Baca Juga: Amanda Manopo 'Ikoy-ikoyan' Bagikan Handphone dan Puluhan Juta Rupiah, Jangan Sampai Ketinggalan!
"CDBC rupiah berbentuk uang digital yang akan diterbitkan dan dikendalikan oleh bank sentral. Pasokannya bisa ditambahkan atau dikurangi oleh bank sentral untuk mencapai tujuan ekonomi," tambahnya.
Produk rupiah digital atau CBDC juga perlu dibentengi dengan firewall untuk menghindari serangan siber, baik yang bersifat preventif maupun juga resolution.
"Nantinya desain dan sistem keamanan harus disiapkan betul sebelum akhirnya rupiah digital bisa digunakan masyarakat nantinya," pungkas Perry.
Baca Juga: Ayo Ikut! Polri Adakan Lomba Komik Kemerdekaan 2021 Berhadiah Total Belasan Juta Rupiah
Sebagai informasi, ada beberapa negara yang sedang mengembangkan dan bahkan mulai menggunakan uang digital untuk bertransaksi.
Seperti Tiongkok yang telah membagikan yuan digital kepada warga di beberapa kota. Hasilnya, jutaan transaksi telah mereka proses. Lalu ada Jepang yang berencana memulai uji kelayakan yen digital pada akhir 2021.
Jauh sebelum itu, Swedia sudah memulai proyek pengembangan CBDC bernama e-krona (krona digital) sejak 2017. Sedangkan Rusia baru berniat memamerkan prototipe mata uang rubel digital pada akhir tahun ini. Sementara Inggris telah merilis peta jalan (roadmap) yang mengarah pada pengembangan poundsterling digital.
Di benua Amerika ada negara adidaya Amerika Serikat dengann Departemen Keuangan dan pejabat Fednya secara terbuka membahas potensi dolar digital, mengikuti Venezuela yang sudah memiliki mata uang digital bernama Petro. ***