Menko Perekonomian Airlangga Hartanto: PEN Terbukti Mampu Menjaga Daya Beli Masyarakat Saat Pandemi

- 28 November 2020, 14:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto /Kemenko Perekonomian

JURNAL SOREANG - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terbukti telah mampu menjaga daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Koordinanor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rilislnya kepada Jurnal Soreang, Sabtu 28 November 2020.

Menurut Airlangga, dampak pandemi memang harus diakui cukup berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat, sehingga berujung pula pada menurunnya daya beli mereka.

Baca Juga: Hari Pencoblosan Pilkada, 9 Desember 2020 Jadi Libur Nasional

Namun PEN, mampu mengintervensi daya beli tersebut lewat berbagai program yang telah digulirkan.

Beberapa program yang sangat dirasakan oleh masyarakat adalah kredit UMKM, Bantuan Subsidi Upah (BSU), penjaminanUMKM, Bantuan Presiden Produktif untuk UMKM, Kartu Prakerja dan beberapa program lain.

Menurut Airlangga, penyaluran kredit UMKM melalui empat bank himbara sudah mencapai Rp203,69 triliun per 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Terima Hadiah Rp1,6 Miliar dari Hutama Yonathan, Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna Resmi Ditahan KPK

Sedangkan yang melalui tiga bank syariah, di waktu yang sama sudah tersalurkan sampai Rp2,34 triliun.

Sementara itu Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga sudah diserap oleh 4,5 juta debitur dengan nilai total Rp148,38 triliun sejak Januari-Oktober 2020.

Untuk kredit di Bank Pembangunan Daearh (BPD), per 23 Oktober 2020 diklaim sudah tersalurkan sampai Rp 20.3 triliun.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka 2021 Dikawal Permen, Pergub, Perwal dan Perbup

Banpres Produktif per 3 November, sudah tersalurkan kepada 9,2 juta dari target 12 juta UMKM.

Sedangkan penjaminan UMKM melalui Askrindo dan Jamkrindo sudah mencakup 245.906 nasabah dengan nilai jaminan Rp10,27 triliun.

BSU yang langsung berdampak pada daya beli pekerja berupah di bawah Rp5 juta pun sudah tersalurkan kepada 12,2 juta pekerja per 27 Oktober 2020 dan kini termin ke-2 pun masih terus disalurkan.

Baca Juga: Daftar Haji Diusulkan Bisa dari Usia Enam Tahun Sebab Daftar Tunggu Haji Makin Panjang

Belum lagi Kartu Prakerja sudah menyasar 5,59 juga penerima dari total 35,1 juta pendaftar pada Oktober 2020/

"Program PEN terbukti berperan penting menjaga momentum pemulihan ekonomi, khususnya untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah pandemi," tutur Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga juga optimistis bahwa perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diikuti oleh 15 negara termasuk Indonesia, juga bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Baca Juga: Pengangguran Masih Tinggi, Padahal Indonesia Punya 17.000 Lembaga Kursus dan 14.000 SMK

Menurut Airlangga, RCEP akan memberikan sejumlah manfaat bagi perekonomian Indonesia mulai dari menciptakan peluang bagi industri Indonesia dalam memanfaatkan Regional Production Networks dan Regional Value Chain di Kawasan, meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan, memperluas akses pasar untuk produk ekspor Indonesia, dan meningkatkan aliran investasi FDI ke dalam negeri.

“Indonesia harus memanfaatkan peluang yang ditawarkan RCEP, dengan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia yang akan semakin terbuka, industri nasional akan semakin terintegrasi dengan jaringan produksi regional, dan semakin terlibat dalam mata rantai regional dan global. Dan tentunya, hal tersebut akan menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri” kata Airlangga.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x