Soroti Flexing di Tengah Kasus Binary Option dan Robot Trading, Rhenald Kasali: Jadi Alat Marketing

19 Maret 2022, 15:35 WIB
Prof. Rhenald Kasali menyoroti fenomena flexing di tengah kasus trading binary option dan Robot trading yabg masih bergulir hingga saat ini./Instagram/@pikiranrakyat/ /

JURNAL SOREANG – Prof. Rhenald Kasali turut menyoroti fenomena pamer kekayaan atau flexing yang dilakukan oleh influencer usia muda di tengah kasus trading binary option dan Robot trading.

Mencuatnya flexing di media sosial, tidka sedikit membuat generasi muda berbondong-bondong memutuskan untuk mengikuti trading binary option dan Robot trading untuk memperoleh kekayaan dengan cara instan, hal ini juga ditanggapi oleh guru besar Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (UI) Prof. Rhenald Kasali.

Dalam acara PRMN Talk dengan tema ‘Bpngkar! Fenomena Kaya Asli dan Kaya Palsu’ yang dipandu oleh Masayu pada Jumat, 18 Maret 2022, Rhenald Kasali mengingatkan untuk berhati-hati dengan uang.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Akan Jadi Turnamen Terakhir? Berikut 6 Pemain Bintang Diduga Segera Gantung Sepatu

“Uang juga adalah akar segala kejahatan, be careful. Nanti anda juga akan berubah perilakunya dan merusak masadepan, jadi jangan buru-buru,” kata Rhenal Kasali.

Menurut Rhenal Kasali, usia 20 tahunan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun kebaikan seperti keterampilan dan pengetahuan bukan terobsesi untuk menjadi kaya apalagi melalui jalur trading binary option dan Robot trading yang dinilai illegal di Tanah Air.

“Tenang-tenang aja, santai-santai aja, harus bangun kebaikan, keterampilan, pengetahuan, mumpung masih muda. Nanti umur 40 tahun gak punya nafsu untuk belajar lagi,” lanjutnya.

Baca Juga: Update Drawing Piala Dunia 2022 Qatar: Jadwal, Tanggal, Tempat Pengundian dan Stadion

Di sisi lain, tak sedikit generasi muda yang menginginkan agar cepat kaya di usianya saat ini, lantaran kerap melaihat para influencer yang menjadi affiliator trading binary option atau bermain Robot trading sehingga bisa memperoleh kekayaan secara instan.

Seperti diketahui bahwa para affiliator trading binary option atau influencer yang bermain Robot trading kerap melakukan pamer kekayaan atau flexing di media sosial.

“Nah jadi Bahasa sekarang ini namanya flexing, Bahasa dulu tuh namanya conspicuous consumption, konsumsi yang ditonjol-tonjolkan,” kata Rhenald Kasali.

Baca Juga: Drama Perseteruan Sengit, Bobon Santoso Sempat Sindir Nodiewakgenk Soal Trading Binary Option

Selain itu, Rhenald Kasali juga menanggapi fenomena flexing sebagai cara marketing termasuk yang dilakukan para affiliator trading binary option dan Robot trading agar bisa menggaet lebih banyak member.

“Karena seringkali harta itu dianggap cerminan dari keberhasilan, jadi oleh karena itu, ini menjadi alat marketing,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 19 Maret 2022.

Rhenald Kasali pun menjelaskan jika seseorang memutuskan ingin berinvestasi maka harus dilihat dari berbagai hal sebagai pertimbangan.

“Kita harus melihat apakah ini bisa menguntungkan benar, apakah bisa dipercaya. Jadi harus ada hal lain yang kita uji tidak bisa kita langsung percaya dengan bungkusnya luar seseorang,” katanya.

Baca Juga: Gemilang di Squid Game, Jung Ho Yeon Bakal Main di Serial Garapan Alfonso Cuaron

“Investasi prinsipnya, jangan taro telur di satu keranjang, investasi itu selalu berhubungan dengan resiko. Taruh uang di bank ada resikonya juga. Semakin saudara punya uang, saudara sebar ke beberapa bank, itu uang untuk perlu berjag-jaga,” lanjutnya.

Rhenald Kasali juga mengingatkan baik investasi maupun tabungan agar uangnya tidak disiimpan di tempat yang sama secara bersamaan, hal itu untuk mengurangi risiko apabila terjadi masalah.

“Yang kedua adalah uang untuk investasi tidak boleh disimpen di satu tempat apalagi yang beresiko tinggi, semakin dia menjanjikan saya tidak mau taro banyak-banyak apalagi kalo bunga bank cuman 3 persen 4 persen apalagi ada yang nawarin 10 persen saya udah curiga tuh,” katanya.

Baca Juga: Misterius! 7 Kejanggalan Doni Salmanan Saat Meminta Maaf Kepada Publik, Denny Darko: Gak Ada yang Setengil Ini

Diketahui bahwa fenomena flexing semakin mencuat terlebih disaat munculnya affiliator trading binary option dan Robot trading yang kini kasusnya tengah bergulir.

Sementara itu, dalam kasus trading binary option sudah ditetapkan dua orang tersangka yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Sedangkan dalam kasus Robot trading Fahrenheit baru naik ke tahap penyidikan.***

Editor: Handri

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler