Otak Pembunuhan Berencana Terhadap Edward Silaban di Kedai Ramen Bajuri Katapang

- 10 November 2020, 19:33 WIB
Keluarga Edwar Silaban, korban pembunuhan berencana di Kedai Ramen Bajuri Katapang, menunjukan video siarang langsung sidang  putusan di Pengadilan Negeri Bale Bandung, Selasa 10 November 2020
Keluarga Edwar Silaban, korban pembunuhan berencana di Kedai Ramen Bajuri Katapang, menunjukan video siarang langsung sidang putusan di Pengadilan Negeri Bale Bandung, Selasa 10 November 2020 /Handri/Jurnal Soreang

Kapolresta Bandung Komisaris Besar Hendra Kurniawan ketika itu mengatakan, kronologis pengungkapan berawal dari laporan keluarga korban terkait dugaan penyekapan dan orang hilang pada 29 Januari 2020 lalu.

Korban dikabarkan hilang saat hendak menagih utang kepada manajer Kedai Ramen Bajuri di Jln. Gandasoli, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Pernyataannya Soal Milenial Tuai Pro dan Kontra, Ini Sebenarnya Maksud Megawati

Namun hingga beberapa hari kemudian, korban tak kunjung pulang ke rumah dan sama sekali tak memberi kabar serta sulit dihubungi lewat telefon selulernya.

"Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, kami mengamankan lima orang yang diduga turut serta dalam tindak kejahatan. Sekarang terungkap kemungkinan kejahatannya itu adalah pembunuhan berencana dan dua tersangka utama juga sudah ditangkap," kata Hendra.

Berdasarkan keterangan dari para tersangka yang sudah diamankan, kata Hendra, kronologis pembunuhan tersebut berawal dari kedatangan korban ke kedai ramen untuk menangih utang. Alih-alih membayar utang, para tersangka justru emosi dan memukul korban dengan menggunakan batu bata.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Aplikasi EDS terkait Covid-19

Tak puas sampai di situ, para tersangka juga menusuk leher korban untuk memastikan kematiannya.

Sementara itu Kasatreskrim Polresta Bandung kala itu, Ajun Komisaris Agta Bhuana mengatakan, pihaknya mencurigai adanya kasus pembunuhan dibalik hilangnya Edward setelah menemukan beberapa kejanggalan dalam proses penyelidikan.

"Yang pertama adalah korban sempat berkomunikasi dengan istrinya saat sampai di lokasi kedai ramen," kata Agta.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x