"Saya menginginkan adanya penyesuaian tata ruang yang sekarang, khususnya yang berkaitan dengan destinasi wisata," akunya.
Hal tersebut dilakukan, menurut kang DS, karena ada 2000 destinasi wisata di Kabupaten Bandung yang belum beres. Sehingga, perlu diluruskan bersama.
"Betul, tenyata di kabupaten Bandung ada 2000 titik destinasi wisata yang belum selesai dan perlu diluruskan bersama. Maka, hari ini kita berkumpul dengan 100 desa dan puluhan pengusaha wisata di Pacira," katanya.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Spot Glamping di Kabupaten Bandung, Sekeluarga Liburan Natal 2023 Pasti Seru!
Kang DS mengatakan, dengan langkah tersebut, dirinya merasa optimis pada bulan Januari-Februari 2024 nanti, semua masalah destinasi wisata akan terselesaikan. Sehingga, para pelaku usaha wisata akan merasa nyaman dan aman untuk berinvestasi di Kabupaten Bandung.
"Insyalloh, Januari-Februari 2024 semuanya selesai. Sehingga ke depan, para pengusaha wisata akan nyaman dan aman untuk berinvestasi," tegasnya.
Ketika pengusaha sudah merasa aman berinvestasi, tambah Kang DS, akan berbanding lurus pada pendapatan asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung.
"Kalau masalah destinasi wisata selesai pada awal tahun 2024 nanti, maka akan menambah potensi PAD hingga 300 miliar. Maka, saya optimis ke depan PAD Kabupaten Bandung bisa mencapai 1,5 Triliun," pungkasnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung A Wawan Ridwan, dengan program Bandung Bedas masalah destinasi wisata akan terselesaikan.