"Masyarakat masih menganggap TB sebagai penyakit yang biasa. Padahal, penanganan TB yang sensitif minimal enam bulan," jelasnya.
Ia melanjutkan, ketika terjadi resistensi obat (RO) pada pasien TBC, waktu penanganan bisa bertambah menjadi 9 hingga 22 bulan.
Ia menyayangkan ketidaksadaran masyarakat dan pemangku kebijakan terkait TBC yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.
Baca Juga: Ice Cold Murderer: Kabar Terbaru Es Kopi Sianida
Karenanya Syafni berharap, kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) dapat terbentuk untuk mengeliminasi kasus TBC.
"Sejauh ini, petugas kesehatan dibantu kader-kader kinerjanya sudah bagus. Justru kalau angka temuan kasusnya sedikit, patut dipertanyakan kinerjanya," katanya.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa menyampaikan bahwa kasus TBC di Kabupaten Bandung menduduki peringkat ke-2 di Jawa Barat.