Network
JURNAL SOREANG - Kontroversi dan polemik saat ini tengah melanda rencana revitalisasi Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung.
Namun ada satu lokasi yang mungkin luput dari perhatian di daerah Banjaran, yaitu bekas stasiun kereta api yang dulunya masuk dalam jalur KA Bandung-Ciwidey.
Ya, pada 1970-an, Kabupaten Bandung memang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan kota Bandung dan Ciwidey sepanjang sekitar 41 km.
Baca Juga: Hasil Babak Penyisihan Grup MSC 2023 Hari Ke-3, Dua Tim Indonesia Lolos ke Babak Playoff
Jalur KA Bandung-Ciwidey dibangun secara bertahap, mulai dari jalur Bandung-Soreang pada 1921 sepanjang 29 km, kemudian Soreang-Ciwidey sepanjang 12 km pada 1924.
Pada 1970-an, jalur Bandung-Ciwidey menjadi salah satu pusat transportasi dan ekonomi utama Bandung Raya.
Tak hanya menjadi sarana angkutan hasil perkebunan dan kebutuhan sehari-hari, jalur ini juga digunakan oleh petani untuk mencari pekerjaan sebagai buruh harian di kota Bandung saat kemarau.
Dulu ketika Stasiun KA Cimuncung masih beroperasi, kereta diberangkatkan ke Bandung mulai pukul 04:00 hingga terakhir pukul 18:00 WIB.
Uniknya, jadwal pemberangkatan kereta pertama dan terakhir itu, juga dijadikan penanda dekatnya waktu Imsak dan buka puasa saat Ramadan, karena karena tidak ada TOA masjid saat itu.
Baca Juga: Artikel Bestie dan Brotherhood dari Nibras, Produk Unggulan 2023
