Risdal mengatakan, Pengelolaan sampah, drainase dan sanitasi memang penting, tetapi apakah harus mempelajari dengan studi banding ke daerah yang sangat jauh dengan mengalokasikan anggaran yang cukup besar.
“Seharusnya dalam kondisi anggaran yang terbatas seperti ini, cukup undang pelaku pengelola sampah, drainase dan sanitasi tersebut, undang ahli dan akademisi, lalu kumpulkan para kades di suatu tempat, tentu ini akan lebih hemat, efektif dan efisien," katanya.
Lebih lanjut Risdal mengatakan, pihaknya mempertanyakan, apakah hasil studi Bandung tersebut bisa diterapkan dan direalisasikan di Kabupaten Bandung. Dia pastikan tidak akan bisa, karena perbedaan karakter, kondisi dan budaya mayarakat.
“Saya kira hasil studi banding itu belum tentu bisa diterapkan di kabupaten Bandung karena perbedaan karakter, kondisi dan sosio adat budaya," tuturnya.
"Penambahan wawasan sangat diperlukan, tetapi jangan juga memaksakan jika kondisi anggaran yang belum memadai," pungkasnya.***