"Yang bersangkutan bisa lolos kenapa? Kemungkinan terbesar dia belajar tentang buta warna, dia menghafal melalui buku yang memang dijual bebas," ujar Didiet kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Kata Didiet, buku pembelajaran terkait buta warna itu dijual secara bebas di toko atau tempat khusus alat kesehatan seperti Kimia Farma.
Sehingga bisa dibeli masyarakat luas. Buku tes buta warna itu juga kata Didiet tidak mengalami perubahan dan selalu digunakan sebagai referensi dalam tes calon siswa Bintara Polri.
"Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan (alkes) kayak Kimia Farma sehingga dia bisa belajar letak-letaknya, kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) membuat geger usai videonya viral di media sosial.
Dalam video itu, ia menyebut tak bisa ikut pendidikan sebagai calon siswa Bintara Polri.
Fahri menjelaskan saat mendekati waktu keberangkatan, nomor peserta miliknya digantikan oleh orang lain.