Network
JURNAL SOREANG - Judi slot online menjadi kian marak sekarang, mungkin karena cara bermainnya yang mudah cukup melalui handphone.
Alasan lainnya karena nominal bermain judi slot online ini nominalnya kecil, sehingga para pemainnya tanpa ragu memainkan permainan ini.
Iwan (Nama Samaran) adalah salah satu pemain judi online yang ingin membagikan kisahnya.
Baca Juga: Roy Shakti: Penipuan Mengatasnamakan Bank Memakai Iklan Bersponsor, Jangan Pernah Kasihkan OTP
“Saya awalnya menang 4 juta dari modal hanya seratus ribuan, itu mainnya cuma beberapa jam” ujar Iwan.
“Momen kemenangan itu terus saya ingat, dan menjadi motivasi saya selanjutnya, namun setelah tiga bulan berlalu saya hitung sudah rugi 9 juta,” ujarnya.
“Ya sebetulnya saya sudah rugi lima juta ya, tapi saya jujur saja sulit berhenti, malah ketagihan dan penasaran” lanjutnya.
Iwan mengatakan, Kadang seperti rutin saja, setiap hari dirinya bermain dengan nominal Rp50 sampai Rp100 ribu per hari.
Baca Juga: Jadi Rebutan! Statistik Kylian Mbappe di Piala Dunia, Pantesan Real Madrid Ngebet Banget
“Harapan saya ya mungkin hari ini saya menang, begitu saja seterusnya padahal kenyataannya tidak seperti itu,” kata Iwan.
Iwan sebenarnya ingin berhenti, manalaka ia mengingat mungkin saja ibunya di kampung sedang shalat tahajud dan mendoakannya.
“Mungkin saja kan ibu di kampung sedang mendoakan saya, agar banyak rejeki, tetapi saya disini malah main judi” ujar Iwan.
Iwan terkadang merasa ingin berhenti main judi, sampai ia sering googling mencari cara agar berhenti bermain judi.
Baca Juga: Cek Fakta! Setelah Juara Piala Dunia, Mbappe Muda Selangkah Lebih Baik dari Messi dan Ronaldo
Namun sampai saat ini Iwan belum bisa berhenti bermain judi, ia pun menyarankan kepada orang lain agar tidak mencoba bermain judi.
“Saat main itu kan warna warnanya menarik, ada musik, jadi kita terlena, saran saya kalau yang belum pernah main judi lebih baik jangan coba," ujar Iwan.
Iwan menambahakan, "kita hanya menghabiskan uang saja, mau berhenti susah, hanya berharap menang, penasaran terus, padahal kenyataannya kalah terus,”.***
