"Saya kumpulkan, Rp120 ribu saya kasihkan ke ibu, Rp350 ribu buat saya. Itu tahun 1988, Rp2 sampai 3 juta penghasilan sebulan. Resikonya tidur paling 4 sampai 5 jam sehari," bebernya.
Baca Juga: Inilah Deretan Momen Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Nomor 2 Bikin Kanget
Dengan penghasilan tersebut, sambungnya, saat ke sekolah itu ia pernah membawa uang sampai Rp25 juta yang dibawanya dari hasil penjualan bata merah.
"Gaya saya saat itu ya, bisa traktrir teman bakso bakwan tiap Sabtu, itu harganya Rp 150," tutur Kang DS saat mengenang masa lalu.
Saat itu, Kang DS mengaku selepas STM belum langsung kuliah.
Baca Juga: Lolos Piala Dunia Qatar 2022! Intip 4 Makanan Khas Argentina yang Jarang Diketahui
"Karena buat apa sudah punya uang penghasilan sendiri. Berjalan terus saya merintis kontraktor tahun 1993, di 1995 saya punya perusahaan dan kakak saya jadi direktur," ujarnya.
"Bahkan sampai sekarang saya bisa punya kapal dan alat berat karena di bidang kontruksi dan ekspedisi," sambungnya menambahkan.
Pada usia 26 tahun, Kang DS menjadi salah satu kades termuda di Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Komentar Menohok Bobon Santoso, Menanggapi Fakta Terbaru Rakusnya Affiliator Binary Option