Era Digital Juga Berimbas kepada Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (Orari), Berikut Langkah Orari

- 17 Oktober 2021, 07:17 WIB
Ketua Orari Lokal Kabupaten Bandung, Ustaz H. Eri Ridwan Latif (kanan) saat raker Orari di SMP.PCI Baleendah
Ketua Orari Lokal Kabupaten Bandung, Ustaz H. Eri Ridwan Latif (kanan) saat raker Orari di SMP.PCI Baleendah /SMP PCI/

JURNAL SOREANG- Bertempat di Aula SMP Prima Cendekia Islami, Baleendah, ORARI Lokal Kabupaten Bandung menyelenggarakan Rapat Kerja yang pertama, Sabtu 16 Oktober 2021.

Raker untuk menyusun program kerja sekaligus menjawab perkembangan era digital.

Salah satu jawaban adalah ORARI Lokal Kabupaten Bandung ini melakukan penggabungan dari dua organisasi ORARI lokal yang ada di Kabupaten Bandung, yakni ORARI Lokal Bandung Selatan dengan ORARI Lokal Bandung Timur.

Baca Juga: Catat! KPI Melarang 42 Lagu ini Diputar di Radio Sebelum Jam 10 Malam

ORARI Lokal Kabupaten Bandung ini berhasil dibentuk pada tanggal 14 Agustus 2021 di RM Riung Panyaungan Soreang.

Ketua ORARI Lokal Kabupaten Bandung Masa Bakti Periode 2021-2024, Drs. H. Eri Ridwan Latief, M. Ag pemegang call sign YB1BWI ini menyatakan,  penggabungan dua organisasi amatir radio yang ada di Kabupaten Bandung ini sejalan dengan peraturan perundangan yang berlaku saat ini.

"Alhamdulilah, penggabungan dua organisasi ini berjalan dengan baik. Ke depan, ORARI Lokal Kabupaten Bandung ini menjadi kekuatan baru dalam pengembangan amatir radio di Kabupaten Bandung," ujarnya.

Baca Juga: MUI Jabar dan Ormas Islam Dukung Aturan KPID Jabat Soal Pemutaran Lagu Barat di Radio dan TV

Sebagai aset dan cadangan nasional dalam bidang komunikasi dan penanggulangan bencana, kami juga selalu bermitra dengan TNI dan Polri serta pemerintah daerah, terutama dengan SKPD yang terkait komunikasi.

"Seperti Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, pemadam kebakaran, hingga rumah sakit derah. Kemitraan ini menjadi penting dan strategis dalam menjalalankan roda organisi serta visi dan misi ORARI," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPP ORARI Lokal Kabupaten Bandung, Prof. Dr. H  Dadan Wildan, M.hum, pemegang callsign YC1CDN mengatakan bahwa ORARI Lokal Kabupaten Bandung yang memiliki sejarah panjang dalam kegiatan radio amatir, terus memberikan kontribusi besar.

Baca Juga: Mantul, Budaya dan Kuliner Khas Indonesia Diangkat oleh Radio Nasional Prancis Beur FM

"Baik dalam penanggulangan bencana, pengembangan komunikasi radio digital, hingga pengenalan peradioan di kalangan generasi muda," ujarnya.

Rapat Kerja ORARI Lokal Kabupaten Bandung ini digelar bertepatan dengan kegiatan Jambore On The Air (JOTA) Gerakan Pramuka se Indonesia.

JOTA ini merupakan sarana komunikasi antar anggota Pramuka se indonesia melalui radio komunikasi.

"Di era digital saat ini, peran radio amatir masih tetap eksis dan diperlukan, terutama dalam keadaan darurat dan bencana alam. Ketika sarana komunikasi digital sulit diakses, radio amatir memiliki peran strategis dalam kemudahan komunikasi," tuturnya.

Baca Juga: Jurnalis Radio Ditembak Mati dalam Serangan Mobil di Ghor

Rapat Kerja ORARI Lokal Kabupaten ini menghasilkan rumusan dan agenda kerja dalam empat tahun mendatang. Salah satunya pengembangan komunikasi radio digital dan meningkatkan peran aktif ORARI dalam penanggulangan bencana.

Hal yang juga menjadi agenda serius adalah melestarikan situs radio Malabar di Gunung Puntang sebagai situs sejarah radio yang dibangun oleh pemerintah Belanda di awal abad 20, 100 tahun yang lalu.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x