Agus menambahkan, apabila aliran air kecil, kita lihatnya dari suplai debit yang fluktuatif.
"Terkait kondisi yang terjadi, upayanya bisa dibantu dengan pompa air, mesinnya 6 PK. Kami sediakan 2 unit, tapi untuk sementara yang dipakai baru 1 unit dengan debit air 200 liter per detik," imbuh Agus Iwan.
Sementara itu, Opik salah Perwakilan Petani asal Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, mengatakan, siap membantu dan bekerja sama dengan pihak dinas, supaya aliran irigasi Ciherang, kembali mengalir dan sawah kembali teraliri air dengan baik.
Baca Juga: Timnas Indonesia Panggil 33 Pemain, Persiapan Kualifikasi Piala Asia U23, Tiga dari Persib Bandung
Pihaknya meminta kepada dinas terkait, untuk segera mempercepat mengalirkan air terhadap irigasi Ciherang supaya sawah petani kembali teraliri air dengan baik.
"Harapan kami, air masuk dari Ciherang, penyedotan dari Bojong Malaka dan Kulalet juga masuk. Jadi air akan mengalir ke pesawahan," ujarnya.
"Apabila air mengalir hanya dari pusat saja, menurut saya itu bukanlah solusi dan penyedotan tersebut harus dari berbagai titik. Kita coba saja dulu dan tentunya Kami dari petani siap bekerja sama untuk komunikasi dan koordinasi. Intinya, kita bekerja bersama-sama," pungkas Opik.***